aspirasi

Khawatir Gagal Panen, Petani Kedung Pengawas Harapkan Dinas SDABMBK Kab Bekasi Segera Normalisasi SS BUT 8

Selasa, 6 Juni 2023 | 07:02 WIB
Kepala Desa Kedung Pengawas Nasarudin, penyuluh pertanian dan Petani berharap Dinas SDABMBK Kab Bekasi segera normalisasi SS BUT 8 (karta sasmita/satuarah.co)

SATUARAH.CO - Gegara saluran sekunder BUT 8  yang masuk wilayah Dusun 1, 2 dan 3 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan ke hilir membuat para petani resah dan khawatir, lantaran sawah yang digarap mereka kekeringan pada masa tanam 1 ini.

Mereka juga khawatir akan mengalami gagal panen, karena usia pohon padinya itu baru sekitar dua bulan.

Hal itu dikatakan Bosan, Ketua Kelompok Tani Mukti 2 Desa Kedung Pengawas, Senin (5/6/23).

Menurutnya Bosan, jika tidak segera diupayakan pembersihan di saluran sekunder tersebut, para petani merasa putus harapan lantaran sawahnya itu tidak.mendapat pasokan air, sehingga mereka sepakat melakukan kerja bakti yang disupport Kepala Desa Kedung Pengawas, Nasarudin.

Para petani, Kepala Desa dan penyuluh pertanian Kedung Pengawas usai kerja bakti (budhie uban/satuarah.co)

Kehadiran Kepala Desa Kesung Pengawas Nasarudin di tengah kerja bakti membuat semangat para petani bertambah. Mereka tampak sumringah ketika Nasarudin menghampiri mereka untuk bersalaman dan memberikan semangat.

"Kehadiran Pak Kades Nasarudin membuat Kami tambah semangat. Alhamdulillah, kondisi saat ini saluran sekunder BUT 8 ke hilir sampai pintu air 2 Desa Kedung Pengawas bisa terbuka. Meski belum maksimal tapi ini sudah bisa mengalir sawah," ungkap Bosan yang diamini para petani di sela kerja bakti tersebut.

Kepala Desa Kedung Pengawas, Nasarudin mengatakan, saluran ini perlu dijaga dan dirawat agar aliran air tidak terhambat.

Kondisi saluran sekunder BUT 8 ke hilir ini tengah mengalami pendangkalan dan penyempitan, gegara banyaknya sampah dan rumput liar.

"Kita sudah mengusulkannya ke Dinas terkait baik itu melalui Musrenbang maupun bersurat menindaklanjuti usulan masyarakat agar Saluran Sekunder BUT 8 - 10 itu segera dinormalisasi karena kondisinya tidak bisa menampung debit air lantaran dangkal dan sempit," kata Nasarudin.

Sri Rahayu SP Penyuluh Pertanian Desa Kedung Pengawas mengatakan, ini gara gara kalinya tidak ada air sehingga dampaknya seluas ratusan hektar persawahan di wilayah desa ini mulai kekeringan dan dikhawatirkan banyak petani.

"Saluran (kali) ini mestinya normal untuk kebutuhan air ke sawah guna meningkatkan pertanian dalam hal ini petani di Desa Kedung Pengawas," ujarnya.

Dirinya berharap, kepada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi agar dapat memperhatikan saluran sekunder tersebut karena banyak dibutuhkan masyarakat (petani).

"Saluran sekunder BUT 8 ke hilir yang masuk wilayah dua desa ini butuh segera dinormalisasi untuk memenuhi kebutuhan air di lahan persawahan dan perkebunan seluas  ratusan hektar," imbuhnya. √

Tags

Terkini