SATUARAH.CO - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Penyelamat Aceh (BPA) melakukan aksi Demontrasi di gedung Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mereka menuntut Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah agar dicopot dari jabatannya. Karena tidak mampu menekan laju inflasi di Provinsi Aceh.
“Dalam kurun waktu tiga bulan Bustami Hamzah dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh belum melakukan kerja-kerja nyata dan konkrit dalam melakukan pembangunan, menekan laju inflasi, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Rafli Maulana dalam orasinya, Selasa (14/5/24).
Baca Juga: Pusdiklat BMKG Gelar Pelatihan Survei Tsunami
Rafli Maulana mengatakan, tiap daerah pada tingkat kabupaten/kota merupakan penyumbang inflasi, sehingga penanganan inflasi disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Pemerintah Provinsi Aceh saat ini juga memiliki tantangan pengendalian inflasi yang semakin berat karena berdasarkan data bahwa inflasi di Provinsi Aceh masih di atas 3 %, jika hal tersebut tidak diantisipasi maka akan menganggu pasokan pangan pada tingkat daerah.
“Berdasarkan analisis dan kajian kami salah satu penyebab inflasi di Provinsi Aceh yang masih tinggi diakibatkan oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah yang telah memasung Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh 2024. Artinya Keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh tahun ini dikhawatirkan dapat berdampak luas terhadap perekonomian Aceh, memicu krisis ekonomi termasuk mendorong kenaikan inflasi. Ini jelas sangat bahaya karena dapat mengarah pada disintegrasi Aceh dan NKRI,” ujarnya.
Baca Juga: Terkait SE Pj Gubernur Jabar, Dani Ramdan: Kabupaten Bekasi Punya Banyak Obyek Wisata
Ia menyampaikan, inflasi di provinsi Aceh yang masih di atas 3 % pernah disoroti oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Kanavian saat pelaksanaan Musrenbang beberapa hari yang lalu.
Mendagri nampak kecewa oleh kinerja Pj Gubernur yang tidak mampu menekan laju inflasi di daerah. Menteri Tito mengaku tidak puas dengan ketidakmampuan kepala daerah dalam mengatasi inflasi.
“Inflasi yang masih tinggi ini dipengaruhi oleh ketidak mampuan kepala daerah khususnya Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dalam menekan laju inflasi. Saat ini akibat inflasi yang terjadi masyarakat Aceh mengalami kesulitan akibat naiknya harga bahan pokok di pasaran,” ucap Rafli Maulana.
Baca Juga: Ketua PWI Bekasi Raya Desak Polisi Segera Usut Tuntas Kasus Pengancaman Wartawan
“Harga-harga bahan pokok melambung naik membuat masyarakat menjerit," tandasnya.
Rafli Maulana menagih Kormitmen dari Mendagri Tito Karnavian untuk mencopot Pj Gubernur, Walikota atau Bupati yang tidak mampu menekan laju inflasi di daerah.