SATUARAH.CO - Guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, Pangkalan TNI Angkatan Laut Bandung (Lanal) Bandung melaksanakan ceramah agama di Aula Markas Komando (Mako) Lanal Bandung, Selasa (5/4/22), Jalan Aria Jipang No. 8 Kota Bandung.
Ceramah agama ini, dilaksanakan setiap hari kerja selama bulan Ramadhan dengan penceramah dari Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Rohani Islam Lanal Bandung.
Baca Juga: Tak Setuju Pernyataan APDESI Soal Jokowi 3 Periode, Petani Sumenep: Lebih Baik Tunda Pemilu
Dalam Tausiyahnya yang disampaikan PNS Dadang bahwa Ramadhan adalah bulan yang suci bagi umat Islam yang mana dalam bulan tersebut Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk berpuasa yang merupakan rukun Islam ketiga agar menjadi hamba yang bertaqwa.
Baca Juga: Singgung Jokowi dan Luhut, Ini Komentar Pedas Amien Rais
Ramadhan pada dasarnya adalah bulan di mana umat Islam menjalani tes, ujian untuk naik tingkatan ke derajat keimanan dan ketaqwaan yang lebih tinggi kepada Allah SWT.
Baca Juga: Mau Organ Vital Membesar Secara Alami Saat Bermain Cinta dengan Istri, Coba Konsumsi 7 Makanan Ini
Secara kejiwaan puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, bersikap jujur, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri yang merupakan hikmah puasa yang paling utama untuk memperoleh Lailatul Qodar.
Ramadhan merupakan bulan perbaikan diri, dengan memperbanyak amal ibadah seperti Sholat Tarawih, Tadarus Al Qur’an, dan lain-lain, Allah menjanjikan pahala berlipat bila dilaksanakn dengan penuh keikhlasan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Palaksa Lanal Bandung Letkol Laut (P) Budi Purnamajaya, S.H., Perwira Staf, Anggota Militer dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lanal Bandung. √
Artikel Terkait
Palsukan Tanda Tangan Ketum dan Sekjen DMI, Trubus: Sebaiknya Arief Rosyid Dicopot dari Komisaris BSI
Prajurit TNl di Kongo dan Lebanon Naik Pangkat
Bersikukuh, Ini Alasan IDI Pecat Dokter Terawan
Asah Timnas Piala Dunia 2023, Shin Tae-yong Beri Latihan Passing dan Heading
Terkait Tuduhan Profesor Gadungan, Musni Umar Lapor Balik Yusuf Leonard Henuk