SATUARAH.CO – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bersilaturahmi dengan Ustaz Abdul Somad di kediamannya di Kampar, Riau. Pada kesempatan itu, Sekjen Gerindra sampaikan pesan dari Prabowo Subianto bahwa ustaz, kiai, ulama dan habaib itu adalah simbol kehidupan rakyat.
Silaturahmi ini didahului dengan pembacaan dzikir dan doa yang dipimpin oleh Ustaz Abdul Somad (UAS). Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan bangsa dan negara.
Kegiatan ini bagian dari rangkaian kunjungan Partai Gerindra ke sejumlah ulama dan ponpes di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Menurut Muzani, silaturahmi ini merupakan upaya Partai Gerindra untuk terus menjalin hubungan baik dengan tokoh masyarakat seperti ustaz, ulama, kiai, dan habaib.
Sebab, kata Muzani, ustaz, kiai, ulama, dan habaib adalah orang-orang yang menjadi simbol rakyat sebagaimana pesan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Pak Ustaz, sebelum kami ke sini. Kami berjumpa dengan Pak Prabowo. Beliau menyampaikan salam hormat untuk Ustaz dan keluarga besar Ustaz. Beliau meminta maaf karena belum bisa berjumpa langsung dengan Ustaz karena kesibukan beliau saat ini," kata Muzani dilansir republika.co.id, Jumat (9/9/2022).
"Pak Prabowo menyampaikan kepada kami, Insya Allah dalam waktu dekat beliau berkesempatan untuk bersilaturahmi langsung dengan Ustaz, beserta para ulama, kiai-kiai, habaib, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya," imbuh Muzani dalam keterangan tertulis.
Di hadapan UAS, Muzani menyampaikan pesan yang selalu disampaikan Prabowo kepada seluruh kader Gerindra. Seorang ustaz, kiai, ulama, dan habaib itu adalah simbol kehidupan rakyat.
Itu sebabnya, agar tidak ada kesalahan dalam menangkap aspirasi rakyat, maka dekatilah ulama. Karena mereka adalah representasi dari kondisi kesejahteraan rakyat-rakyat di daerah.
Baca Juga: SMSI Kota dan Kabupaten Cirebon Bakal Terbentuk, Ini Menurut Ketua Jabar H Hardiansyah
Muzani mengatakan, perjuangan sebagai anggota dewan dan partai politik tidak berbeda jauh dengan berjuang di dunia militer. "Pak Prabowo selalu mengingatkan kami sebagai pengurus partai agar tidak salah dalam menangkap harapan, semangat, dan cita-cita rakyat. Kata Pak Prabowo, posisi kalian tidak beda dengan kami yang ada di militer," ucapnya.
Muzani melanjutkan, di militer mengelola pasukan dengan senjata. Komandan militer begitu salah perintah fatal, bisa jadi korban perang, tidak ada perdamaian, ekonomi lumpuh. Tapi begitu komandan memimpin dengan baik dan benar, maka tercipta perdamaian, ketenangan rakyat, dan ekonomi tumbuh.
Artikel Terkait
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Bagikan 100 Paket Sembako untuk Warga Muara Angke
Berantas Narkoba dan Prekursor Narkotika, TP PKK Kab Subang Teken MoU Bersama BNNK Sumedang
Hari Pertama Kerja, MenPAN RB Minta Jajarannya Berpikir Out of the Box
Monitoring Pembangunan, Karo Perencanaan dan Keuangan Kunjungi Rutan Kelas II Boyolali
Warga Desak Dishub Kab Bekasi Bikin Jam Lintas Truk di Jalan Pangkalan - CBL Babelan