Hasto juga menilai Bung Karno ingin membangun solidaritas antarbangsa untuk mengedepankan koeksistensi damai menghadapi realitas dunia yang anarkistis.
Baca Juga: PDIP Retak, Pengamat: Terjadi Friksi Politik Antara Elite dengan Akar Rumput
Lalu, Bung Karno juga memperjuangkan struktur dunia yang demokratis, sederajat dan berkeadilan, berbeda dengan geopolitik barat yang melakukan intervensi kedaulatan dengan atas nama demokrasi.
Di sisi lain, lanjut Hasto, pemikiran geopolitik Soekarno merupakan falsafah bagi kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
Dalam mewujudkan kepemimpinan itu, tambah Hasto, supremasi ilmu pengetahuan dan teknologi dikedepankan, antara lain melalui kebijakan perguruan tinggi sebagai City of Intellect.
Baca Juga: Anies, Ganjar, hingga RK Keok, Prabowo Cocok Lanjutkan Jokowi Berdasarkan Survei
"Terakhir, ada korelasi antara pemikiran geopolitik Soekarno dalam memperjuangan kepentingan nasional Indonesia melalui diplomasi luar negeri dan diplomasi pertahanan di dalam mewujudkan tatanan dunia baru yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme," tandas Hasto. √
Artikel Terkait
Tim TP2GD Usulkan Haji Yasin Pebayuran Jadi Pahlawan Nasional, Begini Penjelasan Kabag Kesra Kab Bekasi
67 Bangli di Pasar Induk Cibitung Bekasi Segera Dibongkar Satpol PP
Tokoh NU Menjerit: Warga Wadas Diobok-obok Sejak 2016
Ini Balasan Telak Presiden Buat Penghujat Ustadz Khalid Basalamah
Ketua Jajaka Damin Sada Heran KPK Belum Periksa Tri Adhianto