Baca Juga: Waketum PPP Yakin Duet Gus Yahya-Miftachul Achyar Mampu Tingkatkan Peran NU
"Sekaligus bagaimana melakukan sinergi dengan inisiatif yang dilakukan pemerintah karena apabila kita lihat lanskap dinamika internasional hari ini, tidak ada yang memiliki posisi perdamaian, lebih dari NKRI," kata Gus Yahya.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan, untuk menuju cita-cita NU yang besar, NU perlu mengubah watak warga Nahdliyin yang selama ini dikenal memiliki sifat kagetan atau ikut-ikutan. Sebab, sifat ini bisa menghambat NU dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
"Saya yakin dengan Ketum terpilih yang punya pikiran yang mendunia, ini akan bisa mengikis karakter yang selama ini orang melihat kita kelompok yang ikut ikutan, itulah mungkin awal-awal yang kita lakukan," katanya.
Penutupan Muktamar dilakukan setelah KH Yahya Cholil Staquf resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jum'at (24/12) pagi. Pemilihan Gus Yahya menggunakan mekanisme voting atau pemungutan suara.
Baca Juga: Mesra di Arena Muktamar NU, Sinyal Kuat PKB-Gerindra Koalisi 2024?
Dalam proses penghitungan suara, kiai yang biasa dipanggil Gus Yahya ini berhasil memperoleh 337 suara. Sedangkan calon ketum PBNU pejawat, KH Said Aqil Sirodj hanya mendapatkan 210 suara. Sementara, satu suara dianggap batal. √
Artikel Terkait
Video Viral Soal Anak Difabel Ditaruh di Kandang Kambing, Ini Penjelasan Camat Bantargebang
Pemkot Bekasi Kenakan Proses Etik Pegawai Terduga Pelaku Tindakan Asusila
Oknum Pengurus IWAPPA Memihak Pedagang yang Langgar Aturan Zonasi, Pengelola Pasmo Limbangan Bilang Begini
Pelatih Singapura Akui Kualitas Individu Pemain Indonesia Bagus
Jadi Komisaris Utama, KSAD Dudung Berharap Pindad Jadi Perusahaan Besar