SATUARAH.CO – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NesDem, Muhammad Farhan berkomentar soal wacana penundaan Pemilu 2024 oleh kalangan elit politik.
DPR memastikan penundaan pemilu tak bisa dilakukan sebagai bentuk amanat konstitusi sekaligus regenerasi kepemimpinan di badan eksekutif maupun legislatif.
“Isu penundaan pemilu ini terjadi atas dasar pragmatis sekelompok pihak,” ucap Farhan, dilansir dari fajar.co.id, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Mengira Dikejar Penjahat, Dokter Sunardi Ketakutan Saat Hendak Ditangkap Densus
Baginya pemilu dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan legitimasi para penyelenggara negara lewat proses yang demokratis.
“Jangan sampai amanat reformasi dikorbankan untuk kepentingan pragmatis,” tegasnya.
Ia menilai Pemilu 2024 akan memberikan warna baru karena diprediksi bakal memunculkan figur-figur muda.
Baca Juga: Timnas Indonesia Resmi Panggil Bintang Eropa ke SEA Games, Vietnam Ketakutan
“Tren politik akan sangat dinamis karena akan terjadi tarik menarik kepentingan yang luar biasa,” tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat rancangan tahapan dan jadwal pemilu.
Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pendeta Saifuddin Ibrahim Telah Menistakan Islam
“Jangan sampai ada kesan bahwa kami selalu bisa ‘memainkan’ komitmen bersama demi kepentingan yang datang belakangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.