SATUARAH.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka ruang terbentuknya koalisi nasionalis-religius di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai komposisi nasionalis-religius masih relevan untuk diterapkan pada Pilpres 2024 mendatang.
"Hasil survei kita itu menunjukkan calon sipil dan santri, berarti kan ulama ya, sipil dan santri itu 57,4 persen mereka setuju. Jadi cukup besar penerimaan publik terhadap sipil dan santri, berarti nasionalis dan religius," kata Pangi dalam diskusi yang ditayangkan secara daring di kanal Youtube PKS TV, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: Tri Adhianto Kukuhkan Pengurus KKBTPQ Kota Bekasi
Diketahui, pada Pilpres 2019 lalu komposisi nasionalis religius terbukti berhasil memenangkan pemilu. Nama Ma'ruf Amin justru muncul di menit-menit akhir.
"Kemarin pun itu masih relevan nasionalis dan religius. Karena kan Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin itu, mohon maaf, terakhir di injury time last minute itu, dan itu kalau wapres itu kata orang sakunya bisa kaya Doraemon, bisa di ujung waktu injury time lasti minute," ujarnya.
Menurut Pangi, langkah itu diambil Jokowi lantaran melihat situasi dibenturkannya demokrasi dengan Islam. Sehingga Presiden Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai representasi dari agama.
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Resmi Buka Kejuaraan Patriot Cup 2022
"Karena kebutuhan keterbelahan publik soal nasionalis dan agama, Pancasila yang dibenturkan dengan Islam, demokrasi dengan Islam, nah ketemunya mungkin pilihan Presiden Jokowi kalau untuk menang ya harus ambil agama, karena representasi itu ya coba mereka ambil," tuturnya.
Tidak hanya itu, Pangi menambahkan, Voxpol juga melakukan survei terhadap komposisi militer-sipil. Hasilnya komposisi militer-sipil juga mendapat penerimaan yang cukup besar oleh publik.
"Kalau kita balik ke hasil survei yang bulan Juli, kita juga sempat potret soal simulasi militer sipil itu juga tinggi juga. Jadi potensinya sipil-militer juga kuat, dua ini cukup kuat, nasionalis-religus kuat, sipil-milter juga kuat. Jadi dua ini menurut saya nggak bisa dipisahkan," ungkapnya.
Baca Juga: Covid-19 Serang Liga I, Laga Madura United vs Persipura Pun Ditunda
Sebelumnya PKS membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh parpol dan para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung presiden dan wakil presiden RI yang memiliki karakter nasionalis religius.
Hal tersebut merupakan hasil dari Musyawarah Majelis Syuro ke-VI PKS yang digelar pertengahan Januari lalu.