SATUARAH.CO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta tidak mengeneralisasi anggapan bahwa semua pondok pesantren terafiliasi dengan jaringan terorisme.
Namun, jika menemukan pondok pesantren (ponpes) yang terbukti terpapar paham radikal dan terorisme, segera mengambil tindakan.
"Tentu kalau ada buktinya, silakan ambil tindakan. Jangan kemudian hanya mengeluarkan isu, lalu semua pondok pesantren seperti dicurigai semuanya," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, usai menghadiri Rakernas PKS, Jakarta, dilansir dari telusur.co.id, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: Soal Pembakaran Sekolah di Garut, LaNyalla Minta Guru Honorer Diperlakukan Secara Baik dan Etis
Mantan Wakil Presiden RI ini juga meminta BNPT memanggil satu per satu pesantren tersebut untuk dilakukan investigasi. Apabila terdapat bukti kuat terkait dugaan afiliasi paham radikal di pondok pesantren tersebut, JK mengimbau BNPT membuka data itu.
"Ya perlu (terbuka), kalau memang ada bukti (terafiliasi terorisme) itu; tapi harus yakin dan ada buktinya," ungkapnya.
Data tentang 198 pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme tersebut diungkapkan oleh Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Selasa (25/1/22).
Baca Juga: Tantang Pemerintah Indonesia, Ini yang Diharapkan Shin Tae Yong
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Brigadir Jenderal Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, mengatakan data tersebut merupakan bentuk peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-framing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," kata Ahmad.
Data BNPT yang diungkap Boy Rafli Amar dalam RDP dengan DPR tersebut, kata Ahmad, juga bukan merupakan generalisasi BNPT terhadap semua pondok pesantren.
Baca Juga: Soal Ibu Kota Negara, JK: Pemerintah Pasti akan Menghadapi Masalah
"Sangat tidak benar dan tidak beralasan adanya narasi tuduhan terhadap BNPT yang seolah-olah menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia; apalagi menuduh data tersebut sebagai bagian dari bentuk Islamofobia," ujarnya. √
Artikel Terkait
Ini Titik Sensitif Tersembunyi Wanita: Bila Disentuh Bikin Lemas Tak Berdaya, Benar Gak Nih Moms?
Fadli Desak BNPT Umumkan Pesantren Terafiliasi Teroris
Jalan Raya Sepak Tamara Kerap Macet Lantaran Rusak Parah, Camat Najmuddin Bilang Begini
Gegera Ini, Anggota Polda Metro Nyaris Diamuk Massa di Pandeglang
Hubungan Makin Hambar, Kenali Tanda Pasangan Selingkuh dengan Orang Lain!