SATUARAH.CO - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin menyebutkan, partainya telah mulai meregenerasi kepengurusan sejak dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
"Golkar sudah memberi kesempatan anak muda untuk duduk di Senayan, seperti bisa kita lihat ada Meutya Hafid. Di daerah juga sama, banyak orang muda usia 40-an yang sudah jadi pengurus dan duduk di dewan," terang Zulfikar, dalam Acara Talk Show NAWACITA TV dengan tema ” Peluang Caleg Milenial di Pemilu 2024” di Jakarta, Senin (29/11/21).
Dengan demikian, kata Zulfikar, telah membuktikan bahwa di Golkar milenial bukan hanya sekedar pajangan. Melainkan ada peran fungsionaris partai yang telah diserahkan ke anak muda.
Baca Juga: Terkait Bentrok Kopassus-Brimob di Papua, Panglima TNI Perintahkan Usut Tuntas
"Yang lebih penting Parpol harus dapat mentransformasi semangat milenial, dengan tindak tanduk yang sesuai harapan milenial. Tanpa itu tak bisa," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Hetty Mendrofa menekankan perlu juga melihat bahwa kelompok milenial harus diakomodir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari partai politik (Parpol).
"Dalam konteks Pemilu 2024, kelompok milenial dari sisi kuantitas akan menjadi lebih dominan apalagi jumlah pemilih milenial diprediksi hampir 60 persen saat itu," tutur Herry.
Baca Juga: Erick Thohir Resmi Jadi Keluarga Besar Banser, Gus Yaqut Bilang Begini
Lebih lanjut Herry mendorong agar komitmen setiap Parpol dalam merekrut dan menempatkan kelompok milenial tidak bersifat wacana atau bumper parpol.
"Harus direalisasi bahwa Parpol yang selama ini didominasi oleh kelompok usia tua di saat Pemilu 2024 alangkah baiknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi generasi milenial berkiprah lebih lagi," ujar Herry Mendrofa.
Di sisi lain, Herry juga melihat bahwa perlu perbaikan sistem politik terutama budaya politik yang cenderung koruptif.
"Perilaku korupsi ini adalah variabel utama yang bisa mengubah persepsi milenial untuk pasif atau aktif pada konstelasi politik. Artinya Parpol jika ingin merealisasikan potensi dan menempatkan milenial maka persoalan ini harus tuntas sebelum 2024," kata Herry.
Baca Juga: Keluarkan G-Shock Edisi Khusus untuk Timnas Indonesia, Ketum PSSI Apresiasi Casio
Bahkan Herry mendorong agar setiap Parpol memiliki sistem yang memberikan ruang bagi milenial di dalam internalnya.