SATU ARAH - Tindakan cepat Polisi Polsubsektor Pulau Lancang Polsek Kepulauan Seribu Selatan dalam menindak lanjuti informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu perlu di apresiasi, pada Sabtu (9/1) lalu, sekira pukul 15.30 WIB, ada dua warga nelayan Pulau Lancang bernama Solihin dan Andri datang ke Kantor Polisi Sub Sektor Pulau Lancang Polsek Kepulauan Seribu Selatan Polres Kepulauan Seribu.
Kedatangan kedua nelayan dimaksud untuk melaporkan bahwa saat mereka sedang mengambil bubu (perangkap) rajungan di perairan Pulau Lancang mendengar suara dentuman keras sekali dan melihat air laut naik hingga 10-15 meter yang kemudian landai kembali.
Saat itu cuaca dalam keadaan hujan lebat dan berawan gelap. Mendapat laporan warga nelayan, Aiptu Bambang Tedjo selaku Kepala Pos Polisi Sub Sektor Pulau Lancang langsung menindak lanjuti bersama anggotanya, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Damkar, Dishub dan warga nelayan lainnya untuk melakukan pengecekan, Selasa (12/1/21).
"Setelah menerima laporan warga, kami melapor ke Kapolsek, kemudian dengan menggunakan tiga kapal nelayan milik warga kami menuju lokasi untuk melakukan pengecekan. Selanjutnya kami berpencar menyisir sepanjang pantai dan perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, setelah melakukan penyisiran di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang didapati serpihan kabel-kabel dan serpihan lainnya yang diduga bagian dari pesawat.
"Temuan kabel-kabel dan serpihan yang kami dapati kita kumpulkan dan kami laporkan ke pimpinan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian membenarkan, bahwa saat itu setelah tidak lama menerima laporan dari Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan dirinya mendapat informasi adanya pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan diperkirakan jatuh di wilayah Kepulauan Seribu.