SATUARAH.CO – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menilai, momentum hari raya imlek, merupakan waktu yang tepat untuk mewujudkan persaudara sejati dalam kehidupan bersama.
"Momentum hari raya imlek ini untuk terwujudnya nilai solidaritas sosial, kesetiawan dan terwujudnya masyarakat menghargai kearifan lokal," kata Romo Benny, dalam keterangannya, Ahad (30/1/2022).
Dia menjelaskan, ratusan tahun lalu tradisi imlek sudah menjadi wujud kebersaman. Karena tradisi ini lahir dari inkulturisasi budaya lokal dengan makanan lokal yang memperteguh nilai persaudaran lintas iman, suku dan ras.
Baca Juga: Erick Thohir Ajak Generasi Muda Wujudkan Indonesia Emas 2045
"Karena sejak ratusan tahun imlek ini sudah menjadi tradisi sebagai wujud kebersamaan," ucapnya, dilansir dari telusur.co.id.
Romo Benny bahkan menegaskan, tradisi ini menyatuh dalam sanubari bangsa yang menjadi modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik dalam menyatuhkan bangsa dalam bhineka tungal ika.
Selain itu, perayaan imlek juga mengajarkan ketulusan dan berbagi sesama apalagi ditengah pandemi Covid-19. "Ini juga mengajarkan ketulusan dalam berbagi dengan saudara kita yang masih kekurangan dengan saling membantu," ucapnya.
Baca Juga: Kiper Jebolan Ajax Amsterdam Siap Bawa Timnas Indonesia U-23 Juara Piala AFF U23 2022
Baca Juga: Copot Baliho FPI, Gus Muwafiq Puji Keberanian Dudung
Menurutnya, perayaan imlek kembali bersinar berkat jasa Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang mengembalikan nilai-nilai luhur bangsa bagi tradisi imlek bagian dari sejarah bangsa.
"Ini warisan bangsa harus di jaga dalam aneka tradisi budaya bangsa ini mampu menjaga keindonesian" paparnya.
Dirinya juga berharap momentum ini tidak sebatas seremonial tahunan melainkan menjadi momentum renungan serta dimaknai dalam harmonisasi umat beragama. √