peristiwa

Wartawan Diteror Lewat WhatsApp, Ketua PWI Bekasi Raya Minta Polisi Bertindak Tegas

Jumat, 1 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Ketua PWI Bekasi Raya Ade Muksin

"Hari ini satu wartawan diteror. Jika dibiarkan, besok semua bisa jadi korban. Negara tidak boleh tunduk pada aksi-aksi bar-bar yang mencoba membungkam suara kebenaran!" tandasnya.

Baca Juga: Kadisdagperin Kota Bekasi Hadiri Bersapa Ekspor

Ade Muksin menegaskan bahwa kerja jurnalistik adalah kerja konstitusional. Jika wartawan dicekam ketakutan hanya karena menjalankan profesi, maka yang terganggu bukan hanya hak individu, tapi juga hak masyarakat untuk tahu.

Redaksi FHI dan PWI Siap Kawal Proses Hukum

Redaksi Fakta Hukum Indonesia (FHI) menyatakan siap mengawal penuh kasus ini hingga ke jalur hukum tertinggi. Perlindungan terhadap jurnalis bukan negosiasi—itu adalah keharusan negara yang menjunjung demokrasi dan kebebasan berpendapat.

PWI Bekasi Raya membuka ruang pendampingan hukum, koordinasi dengan Dewan Pers, hingga pelaporan resmi kepada aparat penegak hukum agar kasus ini tidak berhenti sebagai berita semata, melainkan menjadi preseden hukum untuk melindungi seluruh wartawan di Indonesia.

"Kami tidak akan diam. Kami akan berdiri di garda terdepan melawan teror terhadap jurnalis. Siapa pun yang mengancam pers, sedang bermain api dengan demokrasi!" pungkas Ade Muksin. √

Halaman:

Tags

Terkini