SATUARAH CO - Hal itu dibenarkan Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi HM saat dihubungi satuarah.co melalui telepon selularnya, Senin (7/7/25).
Menurutnya, pembuatan tanggul darurat itu dilakukan dengan cara bergotong royong jajaran Kepala Dusun 3 dan 6 bersama warga, guna mencegah terjadinya banjir akibat intensitas hujan tinggi.
Sehingga mengakibatkan air Kali DT8 meluap hingga menggenangi lingkungan permukiman warga Kampung Tambun Magih RT 19/11 Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan.
Sidi Sumardi HM menyampaikan salah satu solusi alternatif jangka panjang untuk mengatasi banjir, Kali DT8 ini agar dibuatkan tanggul guna mengurangi dampak banjir akibat luapan air.
Baca Juga: Total Hadiah Rp 15 Juta! Turnamen Esport Hari Jadi Cirebon ke 598 Siap Digelar, Yuk Daftar Sekarang!
"Ketika intensitas hujan tinggi, air kali itu mudah meluap ke lingkungan permukiman penduduk," ungkap Sidi Sumardi.
Dikatakannya, pembuatan tanggul darurat sepanjang 20 meter itu dilakukan bersama warga, karena kali DT8 ini nyaris sama rata dengan dataran hingga air kali itu meluap ke lingkungan warga.
Diceritakannya, di mana saat kejadian banjir beberapa waktu lalu, hampir seminggu di kampung itu tergenang akibat meluapnya air Kali DT8, lantaran sempit dan dangkal juga tidak adanya tanggul untuk penahan alur air
Kondisi seperti itu, warga tidak ingin mengalami kejadian serupa terulang kembali, maka warga mohon agar pihaknya bersama warga bergotong royong membuat tanggul darurat.
"Jadi ini murni atas permintaan warga. Pihak desa hanya memfasilitasi karungnya," kata Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi HM.
Baca Juga: Klarifikasi RSUD Cabangbungin: Tegaskan Komitmen Profesionalisme dan Pelayanan Publik
Ia mengungkapkan, saat ini kondisi Kali DT 8 Tambun Magih, ada yang sudah dibuatkan tanggul melalui pekerjaan pengerukan pendangkalan dasar (normalisasi) kali, meski belum maksimal karena mungkin secara bertahap proses pengerjaannya.
"Warga sangat berharap agar kali DT8 untuk terus dilakukan pengerukan pendangkalan dasar kali dari hulu ke hilir supaya dibuatkan tanggul secara permanen agar debit air ridak meluap ke lingkungan sekitar," kata Kepala Dusun VI ,Kusnadi.
Dijelaskannya, pembuatan tanggul darurat sekitar 20 meter ini hanya untuk mengurangi luapan air ke lingkungan.