SATUARAH.CO - Aksi gerak cepat aparatur Desa Muara Bakti dan Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan bersama warga berupaya mengendalikan laju pertumbuhan enceng gondok yang tumbuh liar di sungai (kali) DT 8.
Turut serta dalam kegiatan tersebut selain warga sekitar yaitu Kepala Dusun, Ketua RW RT, Trantib dan Linmas, Karangtaruna, Babinsa, Bhabinkamtibmas Desa Muara Bakti dan Desa Buni Bakti.
"Jika dibiarkan, eceng gondok ini akan jadi penghambat laju aliran air," kata Yaman, warga sekitar kali DT 8 tersebut.
Baca Juga: Prabowo Kenang Kepemimpinan Gus Dur: Pemimpin Harus Berani Beri Cont
Penanganan dan pembersihan enceng gondok sepanjang 1 kilo meter ini dilakukan secara berkelanjutan dengan mengerahkan sejumlah sumber daya manusia (SDM) secara manual, dengan menggunakan peralatan seadanya seperti bambu, tambang dan lainnya, sejak tanggal 2 - 6 Februari 2025.
"Kegiatan ini sudah 4 hari berjalan secara swadaya, melakukan pengangkatan eceng gondok di kali DT 8 sepanjang kurang lebih 1 kilometer hingga pintu air II Buni Baru Ujung Muara," kata Hasan Basri Kepala Dusun 5 Desa Buni Bakti, Kamis (6/2/25).
Menurutnya, pertumbuhan enceng gondok yang pesat ini hingga menutup hamparan kali mengakibatkan aliran sungai tersumbat hingga menimbulkan risiko banjir.
Baca Juga: Program Cek Kesehatan Gratis Besutan Prabowo Bisa untuk Deteksi Dini Kanker dan Kejiwaan
Dikatakan Bustanil Arifin Kepala Dusun III Desa Buni Bakti, kegiatan pembersihan eceng gondok ini akan terus dilakukan agar wilayah Dusun di dua desa ini tidak terdampak.
Hal yang sama dikatakan Mulyadi, Kepala Dusun 2B Desa Muara Bakti. Upaya pembersihan dan penanganan enceng gondok ini, katanya, melibatkan perangkat desa dari dua desa tersebut, untuk saling membantu pengangkatan eceng gondok.
Diharapkan, secara umum agar bisa memaksimalkan pembersihan enceng gondok yang menutupi aliran sungai. √