SATUARAH.CO - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam undangan yang disebar ke beberapa daerah terkait hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sebanyak 21 Kabupaten/Kota dan 10 Provinsi dengan angka prevalensi stunting di 2021 mencapai kurang dari 14%.
Baca Juga: BMKG Imbau Pengelola Usaha dan Pemerintah Siaga Usai Gunung Anak Krakatau Level 3
BKKBN mengucapkan selamat dan mengapresiasi kepada 21 Kota/Kabupaten dan juga 10 Provinsi yang berhasil memiliki tingkatan nilai di bawah 14% dalam mempercepat penurunan angka stunting di tiap wilayahnya.
Baca Juga: Wow, Omset Dodol Betawi Jelang Lebaran di Cibitung Meningkat 50 Persen
Dalam surat undangan tersebut, kepala daerah yang mendapatkan keberhasilan agar terus mengawal tim percepatan penurunan Stunting (TPPS) dalam pelaksanaan program dan kegiatan daerah sesuai Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) dalam rangka menjaga atau menurunkan angka prevalensi stunting pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Muspika Cikarang Bikin Pospam Mudik Lebaran di SGC dan Stasiun Cikarang
Dari Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi mendapatkan angka prevalensi stunting tahun 2021 dengan angka 13,8% dengan target pada tahun 2022 (11,8%), Tahun 2023 (9,73), dan Tahun 2024 (7,67%). √
Artikel Terkait
Program Bubos 6, Pemkab Bekasi Bagikan 45 Ribu Boks Makanan Buka Puasa
Empat Tersangka Curanmor Dibekuk Unit Reskrim Polsek Kawasan Sunda Kelapa
Korban Mafia Tanah di Cabang Bungin, Laporkan 'M' ke Polrestro Bekasi
Ketua LQ Indonesia: Polisi Disarankan Buru Gembongnya Bukan Artis Korban DNA Pro yang Dikejar
Kadus II Desa Kedung Pengawas Pimpin Aksi Bersihkan Sampah Mengendap di Saluran Air