Wow, Omset Dodol Betawi Jelang Lebaran di Cibitung Meningkat 50 Persen

photo author
- Senin, 25 April 2022 | 20:38 WIB
Pengusaha Dodol Betawi di kawasan Cibitung (Newsroom Diskominfosantik Kab Bekasi)
Pengusaha Dodol Betawi di kawasan Cibitung (Newsroom Diskominfosantik Kab Bekasi)

SATUARAH.CO - Bagi masyarakat Bekasi, kuliner tradisional Dodol khas Betawi yang bertekstur kenyal dan memiliki cita rasa manis, sepertinya menjadi hidangan wajib yang harus tersaji saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. 

Dodol Betawi juga biasa melengkapi isi rantang susun yang hendak dibawa ke rumah orang tua maupun sanak saudara, menjelang lebaran yang sering disebut nyorog dalam tradisi masyarakat Bekasi.

Baca Juga: Kadus II Desa Kedung Pengawas Pimpin Aksi Bersihkan Sampah Mengendap di Saluran Air

Di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, masih terdapat warga yang melestarikan tradisi membuat Dodol khas Betawi. Salah satunya di Rumah Produksi Dodol Bestar milik Hasan, yang berada di Kampung Ceger, RT 03/RW 02, Desa Sukajaya Kecamatan Cibitung. 

Sebagai pelaku usaha dodol khas Betawi, Hasan mengaku, keahliannya dalam membuat Dodol Betawi ini diperoleh dari orang tuanya secara turun temurun. Kemudian ia mencoba memulai usaha Dodol Betawi ini pada 2004 lalu.

Baca Juga: Ketua LQ Indonesia: Polisi Disarankan Buru Gembongnya Bukan Artis Korban DNA Pro yang Dikejar 

"Saya membuat Dodol Betawi sejak tahun 90-an dari warisan kakek, kemudian ke orang tua ibu saya dan sampai saat ini saya pertahankan. Awalnya saya memulai usaha ini kecil-kecilan, hanya memiliki satu kuali namun makin lama kian bertambah," kata Hasan.

Usaha Dodol Betawi milik Hasan ini memiliki ciri khas mempertahankan rasa gurih dan legit saat disantap yang tidak kalah nikmat dengan dodol lainnya. Dengan menggunakan tungku kayu bakar diaduk secara manual yang memakan waktu selama 7 hingga 8 jam. 

Baca Juga: Korban Mafia Tanah di Cabang Bungin, Laporkan 'M' ke Polrestro Bekasi

"Bahan untuk membuat Dodol Betawi terdiri dari gula pasir, gula merah, tepung ketan dan garam, karena garam dapat membuat rasa manis yang panjang, dan memasaknya juga pakai kayu bakar agar membawa aroma khas dari kayu itu sendiri," ujarnya.

Hasan menjelaskan, produk Dodol Betawi miliknya memiliki tujuh varian rasa, di antaranya dodol klasik original, ketan hitam, dodol kacang wijen, dodol keju, kacang tanah, dodol pandan dan durian, dengan harga yang dibandrol sekitar Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya.

Dirinya mengakui pada saat Bulan Ramadan dan menjelang lebaran, permintaan Dodol Betawi miliknya mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan pada hari biasa sebelum Ramadan.

Selain para pemesan dari wilayah Kabupaten Bekasi, produk dodol Betawi milik Hasan dipasarkan ke wilayah lain di Jabodetabek. 

"Di hari biasa sebelum Ramadhan, dalam sebulan hanya memproduksi sedikitnya 5 kuali, namun di bulan puasa ini jelang lebaran bisa berjalan sebanyak 10 kuali, dengan target dalam satu bulan Ramadan ini sejumlah 20 ton produk Dodol Betawi," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Sumber: Newsroom Diskominfosantik Kab Bekasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menelusuri Sejarah Gedung Juang Bekasi

Sabtu, 22 Maret 2025 | 20:01 WIB
X