SATUARAH.CO – Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong meyakini masa depan sepakbola Indonesia cerah. Ia pun percaya Skuad Garuda kelak bisa kembali menjadi raja di Asia Tenggara dan tidak akan diremehkan lagi.
Keyakinan Shin Tae-yong berdasar pada performa anak asuhnya dan juga usia mereka saat ini. Seperti diketahui, Indonesia turun dengan rata-rata usia pemain 23 tahun di Piala AFF 2020.
Meski berusia muda, Indonesia mampu menunjukkan kinerja luar biasa sepanjang turnamen. Hanya saja, menurut Shin Tae-yong, mereka kalah pengalaman.
Baca Juga: Puji Skuat Garuda, Pelatih Thailand: Masa Depan Timnas Indonesia Cerah
“Kurangnya pengalaman dari para pemain muda kami terlihat jelas di leg pertama final, tetapi saya pikir kami berjuang dengan baik malam ini dan kami akan memastikan untuk belajar dari kesalahan ini di turnamen yang akan datang,” tegas Shin Tae-yong di situs resmi Piala AFF Suzuki 2020.
Menurutnya, di turnamen selanjutnya, mereka akan menjadi pesaing gelar. Untuk diketahui, di Piala AFF kali ini, Indonesia memang tidak diunggulkan bisa melangkah hingga ke babak final.
“Jika kami dapat belajar dari pengalaman ini maka kami tidak akan menjadi kuda hitam, tetapi pesaing nyata di turnamen masa depan dan itulah cara kami akan memastikan untuk mendekati berbagai hal,” ujarnya, dilansir satuarah.co dari fajar.co.id, Ahad (2/1/2022).
Baca Juga: Ini Titik Lemah Sepak Bola Indonesia, Shin Tae-yong Mengaku Kesulitan
Pemain Muda Terbaik
Sementara itu, bek sayap Indonesia, Pratama Arhan meraih GOAL NXGN Award sebagai Pemain Muda Terbaik Turnamen Piala AFF 2020. Itu berdasarkan voting dan peringkat tim redaksi GOAL.
Pratama meraih total 60.122 suara berkat serangkaian penampilan luar biasanya. Pratama, yang berusia 20 tahun mengalahkan rekan setimnya Witan Sulaeman dan Alfeandra Dewangga, yang masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga.
Sedangkan Thanawat Suengchitthawon dari Thailand dan Sieng Chanthea dari Kamboja melengkapi lima besar.
Baca Juga: Tim Garuda Pulang dengan Rasa Bangga
Bintang PSIS Semarang itu mencetak gol di babak semifinal menghadapi Singapura. Selain aksi-aksinya menyisir di sisi kiri, ia juga disorot karena ciri khas dan kemampuannya dalam melakukan lemparan ke dalam yang menjadi ancaman nyata sepanjang turnamen.
Artikel Terkait
Rekrut 83 Santri Jadi Anggota Polisi, Ini Harapan Kapolri
Lemhannas Usul Polri di Bawah Kemendagri, Komisi II DPR: Perlu Dikaji Mendalam
Kasus Bahar Smith, Penyidik Polda Jabar Lakukan Gelar Perkara
PGRI Ungkap Diskriminasi Guru Masih Terjadi di Negeri Ini
Anda Bisa Tertular Covid-19, Hindari Kebiasaan Ini