SATUARAH - Puluhan mahasiswa dan pemuda Lombok Barat di Jakarta yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES), menggelar demonstrasi di tiga titik, yakni gedung KPK RI, Kejagung RI dan Mabes Polri.
Dalam aksinya, mereka mendesak aparat penegak hukum di pusat untuk segera memeriksa kasus dugaan ambruknya tiga proyek revitalisasi kawasan wisata Senggigi senilai Rp 6,1 miliar.
Sebab, proyek revitalisasi tersebut tergolong baru dikerjakan, karena kurang lebih satu tahun terakhir diakses oleh masyarakat.
"Dengan waktu yang relatif singkat ini tentu kami menduga ada hal yang mengganjal dibalik proyek revitalisasi di wilayah Senggigi tersebut," kata Pembina AMPES Daud Gerung kepada wartawan, Jumat (4/6/21).
Menurut Daud, sudah empat bulan berlalu, tepatnya pada Februari lalu, penanganan kasus ini tak kunjung menemui titik terang.
"Makanya kasus ini kita bawa ke Jakarta, guna meminta perhatian khusus aparat penegak hukum pusat sekaligus mendesak untuk segera memeriksa Kadispar Kabupaten Lombok Barat atas kasus ambruknya tiga proyek tersebut," ujarnya.
Daud mengaku, pihaknya sudah kehilangan kepercayaan terhadap kinerja aparat penegak hukum di daerah. Terutama terhadap Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Sigit Wibowo dan Kasat Reskrim AKP Dhafid Siddik, yang dinilai tidak serius dan lamban dalam menangani kasus ini.