SATUARAH - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang akan terjadi sejak Minggu (4/4/21) sampai dengan tiga hari ke depan yakni Selasa (6/4/21) khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.
Hal tersebut merupakan dampak dari Bibit Siklon Tropis 99S yang terdeteksi sejak 2 April lalu yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dan terus menguat hingga Minggu (4/4) dini hari menjadi Siklon Tropis dan akan terus bergerak lambat meninggalkan Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
"Sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), BMKG telah mengeluarkan peringatan sejak terdeteksinya bibit siklon ini. Keberadaan bibit siklon tropis 99S nya saja telah menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur. Apalagi sekarang, bibit tersebut menjadi Siklon Tropis, maka dampak yang ditimbulkan akan lebih besar dari sekedar bibit siklon," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Senin (5/4/21).
Mengingat bahwa sistem sikon tropis tersebut masih berada di wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC, lanjut Dwikorita, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah SEROJA sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.
Berdasarkan analisis terbaru pada Minggu, 4 April 2021 pukul 19.00 WIB, lanjut Kepala BMKG, bibit siklon tropis 99S berada di posisi perairan Kepulauan Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang) dengan arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa. Intensitas Bibit Siklon Tropis 99S akan menguat dan mencapai intensitas siklon tropis pada dini hari hingga pagi hari (6-12 jam kedepan) sekitar 18 UTC atau pukul 01.00 WIB pada Senin, 5 April 2021," paparnya.
Sementara itu, untuk prediksi hingga 24 jam kedepan (Senin, 5 April 2021) posisi sistem diprediksikan di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.3LS, 120.0BT (sekitar 185 km sebelah selatan barat daya Waingapu) dengan arah gerak sistem ke arah Barat barat Daya, kecepatan 9 knots (10 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa.