Hal tersebut mengindikasikan bahwa La Nina selain memiliki sisi ancaman, namun juga punya peluang positif yang dapat dimanfaatkan seperti panen hujan dan surplus air tanah, peningkatan produktivitas pertanian yang memerlukan banyak air, dan pemanfaatan telaga yang muncul selama tahun basah untuk budidaya ikan air tawar semusim.
"Kita bisa mengambil berkah dari fenomena La Nina sehingga para petani di wilayah yang sudah terkenal selalu kering dan kekurangan air bisa melakukan pemanenan air, dan diakhir musim kemarau transisi yaitu September-Oktober masih bisa melakukan pemanenan kacang tanah. Webinar tersebut dapat menjaring masukan dari para ahli sehingga diharapkan akan lahir panduan untuk mengambil sisi positif dari La Nina," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono, pakar Ekohidrolik dan pelopor restorasi sungai Indonesia mengatakan, seharusnya tahun basah bisa dimanfaatkan.
"Daerah kering dan semi kering juga dapat memanfaatkan air berlimpah. Air tanah bisa maksimal terisi begitu pula dengan danau, situ, serta telaga. Alur sungai juga bisa sempurna terbentuk," kata Agus.