SATUARAH.CO - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM)-Migrasi PBB menilai tanggal 8 Maret 2022, adalah momen yang sangat penting bagi seluruh masyarakat untuk merenungkan kontribusi penting perempuan bagi masa depan yang berkelanjutan, untuk semua orang.
Serta guna merayakan langkah yang dibuat dalam pemberdayaan perempuan secara global.
"Ini juga merupakan momen penting untuk merenungkan beberapa dampak paling signifikan dari pandemi Covid-19, yang telah sangat mempengaruhi para migran dan dalam banyak kasus telah berdampak secara tidak proporsional terhadap perempuan," kata Kepala Misi IOM di Indonesia, Louis Hoffmann, Selasa (8/3), dalam keterangannya.
Baca Juga: Lepas Ekspor Mobil di Pelabuhan Patimban, Jokowi Optimis Satu Tahun Bisa Capai 180 Ribu Unit
Menurut Laporan Migrasi Dunia (World Migration Report), kata dia, Covid-19 telah terbukti menjadi pengganggu besar dan berdampak negatif terhadap para migran, termasuk orang Indonesia di seluruh dunia.
Karena begitu banyak bisnis yang terpaksa ditutup dan pekerja yang diberhentikan atau di-PHK. Lebih dari dua tahun kemudian, menurutnya dampak Covid-19 masih terus memberikan dampak negatif khususnya pada migran perempuan yang bekerja di beberapa wilayah ekonomi yang paling terkena dampak.
Dan dengan beberapa perlindungan yang paling minim seperti akses yang adil ke layanan kesehatan, termasuk kesehatan seksual serta reproduksi, kesehatan ibu, dan vaksinasi.
"Namun, terlepas dari risiko dan tantangan khusus yang dihadapi oleh perempuan, pada saat yang sama kita juga mengakui bahwa perempuan dan anak perempuan adalah pemimpin dan pembuat perubahan yang efektif dan berpengaruh. Mereka terlibat dalam inisiatif keberlanjutan di seluruh dunia, dan partisipasi. Selain itu, peran serta kepemimpinan mereka sangat penting untuk memajukan peluang migrasi yang aman, tertib, dan teratur," tandas Hoffmann.
Baca Juga: Hadir di HUT SMSI ke 5, Prof Yuddy Apresiasi Resolusi PBB Hentikan Serangan Rusia
Dalam mengatasi beberapa tantangan mendunia saat ini, lanjutnya, termasuk tidak hanya mempromosikan pemulihan berkelanjutan dari dampak pandemi Covid-19.
Tetapi juga mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin meningkat yang mengarah pada keharusan berpindah atau bermigrasi.
"Kita perlu memastikan kebutuhan khusus perempuan ditangani. Lebih dari itu, kita harus memastikan bahwa perempuan secara adil dan efektif disertakan dalam semua tahap tanggap kemanusiaan kita guna meningkatkan perjalanan migran dan pengalaman kerja, dan untuk membawa kepemimpinan dan inovasi mereka untuk mengatasi perubahan iklim sebagai cara untuk memastikan migrasi adalah tetap menjadi pilihan daripada keharusan," ujarnya.
Tahun ini, IOM kata dia, dengan senang hati berpartisipasi dalam kampanye media sosial bersama dengan beberapa badan PBB lainnya, dari tanggal 7 hingga 23 Maret, yang melibatkan pengambilalihan akun Instagram (IG) PBB @UNINDONESIA.
Baca Juga: Tiga Jurnalis Dianiaya, SMSI Karawang Desak Polisi Proses Hukum Para Pelaku
Artikel Terkait
Kasus Pengeroyokan Haris Pratama, Polisi Resmi Tahan Politisi Partai Golkar
Shin Tae-yong Bakal Dibantu Bekas Pelatih Timnas Jepang, Indonesia Jadi Raja Asia?
Tindaklanjuti SE Empat Menteri, DCKTR Kab Bekasi Siap Keluarkan PBG
Gelar Rapat Konsolidasi Pengurus, Ketua PWI Bekasi Raya Bilang Begini
Tiga Wartawan Karawang Dianiaya, Daman Huri: Tak Ada Kata Damai