Cecep memperkirakan pilpres dan pileg tahun 2024 tak akan "sebangun". Bisa jadi masyarakat memilih partai tertentu, namun tak akan memilih capres dari partai tersebut.
Baca Juga: Kembali ke Khittah Bukan Berarti NU Melepaskan Diri dari Politik
Meski mesin partai bekerja, tetapi kapabilitas dan kapasitas individu capres juga memegang peran yang sangat penting untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.
Lebih jauh Cecep menerangkan, kapasitas dan kapabilitas ini ditentukan oleh rekam jejak masa lalunya ketika mereka menjabat sebagai pejabat publik, apa yang dilakukan serta apa yang akan dilakukan oleh capres tersebut.
"Ganjar dan Erick rekam jejaknya sudah dapat dilihat oleh masyarakat. Tokoh Nasional ditentukan oleh pengalaman dan prestasi yang sudah ditorehkan selama menjabat sebagai pejabat publik," kata Cecep.
Baca Juga: Didampingi DPPA Kota Bekasi, Anak Korban Pencabulan Lapor ke Polrestro Bekasi Kota
Prabowo Subianto yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan dinilai Cecep memiliki tabungan yang sangat bagus untuk maju sebagai capres 2024. Terlebih lagi Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Dalam survei politik yang dibuat oleh Charta Politika menyebutkan pasangan capres dan cawapres yang ideal untuk saat ini adalah Ganjar-Erick. Pasangan Ganjar-Erick memegang 33,9 persen. Angka ini jauh di atas pasangan Prabowo-Puan yang hanya 20,3 persen. √
Artikel Terkait
Erick Thohir Bangga Muktamar NU Dibuka di Kampung Ayahnya
Ketum SMSI Dikunjungi Presiden AAYG, Ini Harapan Firdaus
Waspada, Beredar Nomor WhatsApp Catut Nama Wakil Wali Kota Bekasi
Naikkan Citra Brand Produk Lokal, Kadin Kota Bekasi Gelar Fashion Show dan Beauty Class
Dugaan Politik Uang di Muktamar NU, Uchok Sky: KPK Harus Turun