nasional

Indonesia Sudah Bertentangan dengan Pancasila, Begini Penjelasan Eggy Sudjana

Minggu, 13 Februari 2022 | 16:50 WIB
Dialog Kebangsaan bertajuk 'Menyongsong 100 Tahun Indonesia 'Revitalisasi Peran Strategis HMI untuk Indonesia Adil, Makmur dan Beradab' di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/2/2022). (telusur.co.id)

SATUARAH.CO – Advokat senior Eggy Sudjana menilai perjalanan bangsa Indonesia sudah sangat bertentangan dengan Pancasila.

Hal itu disampaikan dalam Dialog Kebangsaan bertemakan Menyongsong 100 Tahun Indonesia 'Revitalisasi Peran Strategis HMI untuk Indonesia Adil, Makmur dan Beradab yang menjadi rangkaian  Milad ke-75 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, dilansir dari telusur.co.id, Ahad (13/2/2022).

Selain Eggy Sudjana, narasumber dalam dialog yang juga dihadiri Ketua DPD RI, antara lain mantan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua dan Pakar hukum Tata Negara Refly Harun.

Baca Juga: Partai Buruh Bakal Geruduk Kantor Kemenaker, Said Iqbal Minta Jokowi Copot Menteri Ketenagakerjaan

"Bukan meninggalkan lagi, tetapi sudah bertentangan dengan Pancasila. Makanya kalau dilihat secara perspektif hukum sejak tahun 1998 itu pemerintahan ini ilegal, harusnya batal demi hukum karena bertentangan Pancasila," katanya.

Salah satu yang bertentangan dengan Pancasila, kata Eggy, yakni adanya sistem pemilihan Presiden one man one vote.

"Sistem one man one vote ini coba dilihat, ini bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Di situ tidak ada lagi ada musyawarahnya, lalu dimana azas perwakilannya," katanya lagi.

Baca Juga: Milad ke 6, Rakompas Gelar Touring ke Pantai Pakis Jaya Karawang

Eggy mengatakan, tidak sedang mengompori, namun memang faktanya sudah sangat jelas sehingga banyak yang harus diperbaiki negara ini.

Beruntung lanjut dia, DPD RI saat ini berani menyuarakan berbagai persoalan dan kerusakan bangsa ini.

"Nggak ada DPD yang seberani sekarang ini. Makanya kita semua dukung perjuangan LaNyalla yang berani membongkar biang permasalahan bangsa," tegasnya.

Baca Juga: Kemacetan Lalu Lintas DKI Jakarta Turun 46 Persen, PAN: Ada Andil Gubernur Terdahulu

Sementara itu, Abdullah Hehamahua juga menjawab dua pertanyaan LaNyalla yang dilontarkan kepada kader HMI.

Yakni melakukan amandemen konstitusi ke-5 atau kembali ke konstitusi asli kemudian dilakukan penyempurnaan melalui adendum untuk perbaikan bangsa.

Halaman:

Tags

Terkini