nasional

Dwikorita Karnawati: Gempa Dahsyat di Turkiye Berpotensi Terjadi di Indonesia

Jumat, 3 Maret 2023 | 07:26 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

SATUARAH.CO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa dahsyat di Turkiye berpotensi terjadi di Indonesia. Ia memberikan warning atau peringatan untuk mewaspadai potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi.                               

"Semua paparan ini bukan untuk menakuti. Tapi untuk edukasi. Kepala daerah harus memperhatikan tata ruang, building code. Sekolah, rumah sakit harus aman dari gempa," kata Dwikorita, dalam Seminar Nasional yang digelar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Kamis (2/3/23).

Adapun topik acara ini adalah "Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya".

Baca Juga: Diresmikan Menkes, Pemkab Bekasi Apresiasi Kehadiran Jababeka Medical City

Dwikorita yang hadir secara daring menjelaskan, peristiwa gempa Turkiye terjadi akibat patahan yang ada di darat. 

Menurut dia, ada dua patahan lempeng yang terjadi pada gempa Turkiye, yakni patahan East Anatolian yang bergerak dengan skala lebih dari magnitudo 7, dan dilanjutkan beberapa jam kemudian dengan patahan lainnya di North Atatolian.

"Sehingga, ada tiga gempa terjadi dalam waktu hampir bersamaan, maka daya rusaknya tinggi," paparnya.       

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Tujuh Desa dan Dua Kelurahan Kecamatan Babelan Terendam Banjir

Setelah itu, Dwikorita Karnawati menjabarkan bagaimana Indonesia menghadapi potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multi segmen sesar aktif.

Ia memaparkan, sejumlah daerah yang potensial menghadapi potensi bencana itu, di mana yang terdekat dari Jakarta adalah di zona Sesar Cimandiri.                 

"Pada zona ini, khususnya Palabuhan Ratu dan Sukabumi, terdapat Segmen Cimandiri, Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala yang berarah Timurlaut-Baratdaya dan menerus ke Teluk Pabuhan Ratu. Sedangkan, zona sesar utama Cimandiri sangat berdekatan dengan jalur Sesar Citarik dan Sesar Cipamingkis yang semua merupakan jalur sesar aktif. Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini," ungkap Dwikorita Karnawati.                

Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Resmi Buka Musrenbang RKPD Tahun 2024

Selain zona tersebut, Dwikorita menyebutkan, zona Sesar Semangko, khususnya Kota Bandar Lampung dan Kotaagung dekat Segmen Kumering Utara, Kumering Selatan, Semangko Barat, dan Semangko Timur berarah Baratlaut-Tenggara dan menerus ke Teluk Semangko.                                   

"Zona sesar utama Semangko ini dekat jalur Sesar Semangko Graben dan Sesar Ujung Kulon yang semua merupakan sesar aktif. Gempa kuat dapat terjadi dan saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks seperti di Jalur Sesar Semangko di Selat Sunda ini," tandasnya.                                     
Sementara itu, lanjut dia, potensi gempa kuat dipicu aktivitas multi segmen sesar aktif juga dapat terjadi di Kota Banda Aceh. Menurut dia, di zona ini terdapat Segmen Aceh dan Seulimeum.

Halaman:

Tags

Terkini