"Saya sebagai Bupati Sintang sangat berterima kasih kepada BMKG dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, Edukasi seperti ini sangat penting bagi kami, ibarat pepatah, terpayung sebelum hujan,” tegas Gregorius.
Bupati Bala juga menceritakan perkembangan infrastruktur dan budaya lokal Sintang, termasuk rumah adat Betang Panjang yang kini menjadi ikon kebanggaan masyarakat.
“Kami bersyukur Betang Panjang bisa berdiri megah di sini. Ini menjadi simbol bahwa Sintang bukan hanya kaya budaya, tapi juga siap menghadapi tantangan bencana,” tambahnya.
Gregorius menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun Sintang yang tangguh terhadap bencana.
Baca Juga: The Future Leader dari Kelurahan Bahagia
"Edukasi lapangan seperti ini sangat berarti bagi kami. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sintang. Terima kasih untuk semua pihak yang telah hadir dan berkontribusi,” pungkasnya.
Ketua Komisi V, Lasarus menegaskan pentingnya kegiatan edukasi seperti SLG sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran publik terhadap risiko bencana.
“Kegiatan seperti ini luar biasa, karena ilmu pengetahuan hanya bermanfaat bila disampaikan dengan baik kepada masyarakat. Hari ini adalah bagian dari transfer ilmu BMKG kepada rakyat,” ungkap Lasarus.
Ia mengapresiasi kehadiran BMKG datang secara langsung ke Sintang, serta menilai kegiatan ini menjadi momentum penting penguatan sinergi pusat dan daerah.
“Saya baru pertama kali bisa hadir langsung di Sekolah Lapang di Sintang. Biasanya saya hanya diundang, tapi kali ini saya sengaja pulang dulu sebelum kunjungan kerja. Karena bagi saya, Sintang itu istimewa,” ungkapnya. √