Sebabnya, dampak perubahan iklim tersebut seyogianya bisa diprediksi dan bisa diketahui oleh masyarakat dengan sangat mudah.
Baca Juga: Komisi I DPRD Provinsi Banten Kunjungi Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Bahas Smart City
"Caranya, dengan mengunduh aplikasi InfoBMKG di smartphone masing-masing. Seperti halnya saat ini, berdasarkan pengamatan BMKG, wilayah Kulonprogro dan DIY saat ini sedang berada pada periode musim kemarau. Dan pada saat ini, angin kering dan dingin dari arah Benua Australia memasuki wilayah Indonesia dan memungkinkan dengan kecepatan tinggi," tandasnya.
Jadi ada kemungkinan terjadi angin kencang. Tapi jangan panik karena itu ada peringatan dini dan bisa diketahui lima hari sebelumnya. Jika ada gelombang tinggi pun bisa diketahui sebelumnya dan semua informasi itu ada di aplikasi mobile phone InfoBMKG.
SLCN ini memiliki tujuan untuk mengajak belajar bersama serta memahmi informasi yang termuat di dalam aplikasi InfoBMKG.
Dengan mengetahui kondisi cuaca, angin, juga gelombang tinggi maka nelayan dapat memprediksi waktu terbaik dalam bekerja.
"Tentunya pengetahuan ini juga akan meminimalisir risiko yang tidak diinginkan," imbuh Dwikorita.
Baca Juga: Buka Pembinaan Manasik Haji, Ini yang Disampaikan Pj Wali Kota Bekasi
Harapannya, melalui SLCN, nelayan bisa mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim dan dapat meningkatkan pendapatan dari hasil tambak.
Jika tambak masayarakat dapat selamat dari ancaman cuaca, Dwikorita meyakini masa penen tidak akan terganggu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongka, mengatakan peran BMKG sangat vital dalam memberikan informasi dan pengetahuan yang akurat mengenai cuaca maritim dan dibutuhkan nelayan di pesisir selatan Yogyakarta.
"SLCN adalah sebuah program yang sangat penting dan melalui kegiatan ini kita meningkatkan pemahaman nelayan kita terhadap informasi cuaca maritim," tandas Bayu.
"Kita sadar dampak perubahan iklim dunia ekstrem berpengaruh besar kepada pola cuaca. Hal ini membutuhkan perhatian khusus bagi nelayan yang setiap hari berjuang di laut untuk mencari nafkah," tambahnya. √