SATUARAH.CO - Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Pembangunan (Renbang) Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan Aditya Gumay mengajak warga agar tidak (stop) membuang sampah di saluran sekunder.
Hal itu dikatakannya saat kerja bakti bersama warga Dusun II dan Dusun III. Kerja bakti dimulai dari saluran sekunder BUT 9 wilayah Dusun II sampai BUT 13 Kampung Belendung, Dusun III Desa Kedung Pengawas. Ini sudah berjalan 3 hari sampai hari ini, Selasa (2/8/22).
Baca Juga: Bupati Imron Apresiasi 'Cirebon Expo 2022', Ini Menurutnya
Aditya Gumay mengatakan, kondisi saat ini saluran sekunder BUT 9 - BUT 13 ke hilir wilayah Dusun II dan Dusun III meliputi 3 RW dan 9 RT mengalami pendangkalan dan itu perlu dinormalisasi.
Menurutnya, ini sebagai upaya pihak desa, tanggap kekeringan lantaran saluran sekunder tersebut dangkal hingga menghambat aliran air. Karena air dari saluran sekunder sangat dibutuhkan petani.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Cilacap Bareng UPT se Cilacap dan Nusa Kambangan Gelar Donor Darah
"Kita bersama Kepala Dusun, Ketua RT, Ketua RW, Linmas dan warga di 2 dusun melaksanakan kerja bakti membersihkan sampah di beberapa titik saluran sekunder yang dianggap menghambat aliran air," ujarnya.
Diharapkan kepada warga sekitar agar ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah di saluran skunder. Selain akan menyebabkan banjir, kata dia, sampah dapat mengganggu ekosistem dan mempengaruhi aliran air.
Baca Juga: Dukung Bulan Trisila TNI AL, Denpom Lanal Bandung Gelar Operasi Gaktib
Karena areal pertanian di wilayah Babelan ke hilir masih cukup luas, pasokan air dari saluran sekunder sangat dibutuhkan untuk pertanian.
"Jika tidak disegerakan pada pembersihan sampah rumput di saluran sekunder seperti ini akan menghambat jalannya aktivitas mata pencaharian warga, seperti menanam sayuran dan menanam padi di sawah," kata Bosan Ketua RW 07 Dusun III Desa Kedung Pengawas. √