SATUARAH.CO - Di musim kemarau ini, meskipun minimnya air dari saluran sekunder untuk mengaliri air ke sawah, petani masih sulit dikendalikan. Seperti yang dilakukan para petani di Kecamatan Babelan tetap nekat menanam padi, lantaran mereka tidak mempunyai pilihan, selain tetap menanam padi.
Pohon padi yang sudah ditanam itu sangat membutuhkan air. Akibat kekeringan di sawah yang digarapnya itu dikhawatirkan akan berdampak, selain merugi lantaran hasil panennya berkurang.
Baca Juga: Hadiri Tabligh Akbar, Wabup Subang: Bulan Muharram Penuh Keutamaan yang Tak Perlu Diragukan
Petani harus ekstra membersihkan sampah di saluran sekunder untuk mengaliri air ke sawah guna mengatasi kekeringan agar bisa membuahkan hasil maksimal, sesuai yang diharapkan.
Salah satu petani, Asparudin (39) anggota Kelompok Tani Bulaksana Desa Kedung Jaya mengaku memiliki garapan sekitar 3 hektar sawah.
Baca Juga: Mantan Camat Babelan Ini Resmi jadi Plt Kadis Kominfosantik Kab Bekasi
Dirinya mengaku, dari seluas 3 hektar sawah yang digarapnya itu, ada yang sudah ditanami padi yang baru berumur seminggu, namun saat ini lahan sawahnya itu kekeringan.
Adapun pohon padi yang sudah berumur sekitar 3 bulan terkena penyakit hama jenis bebeluk atau padinya putih (gabug).
Baca Juga: Tri Adhianto Pimpin Apel Gabungan di Stadion Mini Jatisampurna
Artikel Terkait
Dukung Bulan Trisila TNI AL, Denpom Lanal Bandung Gelar Operasi Gaktib
Kantor Imigrasi Cilacap Bareng UPT se Cilacap dan Nusa Kambangan Gelar Donor Darah
Bupati Imron Apresiasi 'Cirebon Expo 2022', Ini Menurutnya
Diduga Lakukan Penyerangan Terhadap Wartawan, Oknum Kades Mekarwangi Subang Akui Salah dan Minta Maaf
Diduga Pungli PTSL, Kades Lambangsari Tambun Selatan Ditahan Kejari Kab Bekasi