Kerja Sampingan, Staf Desa Berhijab Ini Ngarit Rumput Buat Pakan Sapi, Dia Bilang Begini

photo author
- Kamis, 21 Oktober 2021 | 21:41 WIB
Hj. Laminih staf Desa Kedung Pengawas yang Nyambi mengarit rumput (SATUARAH.CO/KARTA SASMITA)
Hj. Laminih staf Desa Kedung Pengawas yang Nyambi mengarit rumput (SATUARAH.CO/KARTA SASMITA)

SATUARAH.CO - Luar biasa, Hj. Laminih (42), seorang ibu yang berprofesi sebagai staf desa, melakukan usaha sampingan menjadi tukang ngarit rumput dan pencari jerami batang padi di sawah.

BACA JUGA: Dihadiri Ketua Nasional, Besok Pengurus Karang Taruna Jabar Rakorwil di Tambun

Hal itu dilakukannya untuk dijual sebagai pakan hewan sapi jagal di Kota Bekasi demi kebutuhan hidup.

Ibu rumah tangga beranak 3, warga RT 18/07 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan dengan menggeluti usaha pencari rumput dan usaha lain dilakukan dirinya sejak kecil.

BACA JUGA: Serap Aspirasi Warga, Ini Kata Ahmad Zamroni Saat Reses di Desa Tambun

Dengan tanpa mengenal lelah, dirinya berjalan kaki kiloan meter menelusuri di mana keberadaan rumput dan jerami itu berada tetap dilaluinya, meskipun ditempuh penuh rintangan demi kebutuhan hidup untuk anak-anaknya (keluarga).

"Sebagai bentuk terimakasih saya kepada sang maha pencipta, Allah SWT yang telah memberikan kepada saya sebagai seorang Ibu yang dikaruniai 3 orang anak dalam rumah tangga, patut disyukuri," ujar Hj Laminih, Kamis (21/10/21).

BACA JUGA: Putus Sebaran Covid, Puskes Karang Harja Terus Galakan Vaksin, Ini Lokasinya

Dikatakan, mencari rumput ini hanya usaha sampingan berdasarkan pesanan, profesi yang sebenarnya saat ini adalah pekerja sebagai salah satu staf Desa Kedung Pengawas.

Selain mencari rumput, dirinya mengaku juga membuat talenan yang dibuat dari batang Pohon Asem untuk dikirim ke para pemesan baik itu buat dijagal sapi maupun di pasar tradisional.

Menurut dia, usaha ini bukan hal yang tabu dalam sebuah rumah tangga. "Peran seorang Ibu menggantikan Bapak, sebab pernah saya alami pada waktu saya masih kecil. Saat itu sudah diajari cara usaha oleh orang tua," bebernya.

Hingga kini dirinya masih mengarit rumput untuk pakan utama hewan sapi jagal jika adanya pesanan.

"Sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya sudah diajari sama orang tua, sehingga pemandangan orang tua yang berprofesi sebagai petani sawah dan juga pencari rumput bagi saya sudah biasa," tuturnya.

Kalau sedang musim kemarau, lanjut dia, di mana-mana rumput hijau mulai agak sulit ditemui, sehingga dirinya pun terpaksa sampai mencari rumput ke wilayah desa lain. Namun tetap dijalaninya. ✓

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

BMKG Resmi Tutup Rangkaian Pelatihan Dasar CPNS

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:21 WIB

Warga Babelan Terima Bansos Beras dan Minyak Goreng

Sabtu, 29 November 2025 | 12:45 WIB
X