Gelombang Panas di Indonesia Bisa Mencapai 40 Derajat Celcius, Ini Penjelasan BMKG

photo author
- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 22:14 WIB
Heboh RI diserang gelombang panas, benarkah? (CNBC Indonesia)
Heboh RI diserang gelombang panas, benarkah? (CNBC Indonesia)

SATUARAH.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kondisi cuaca panas yang terjadi di Indonesia saat ini bukan 'Gelombang Panas'. Namun masyarakat masih harus berhati-hati karena kondisi cuaca pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius.

Hal ini menanggapi banyak pesan berantai pada media sosial dan WhatsApp tentang 'Gelombang Panas Kini Melanda Indonesia'. Lembaga pemerintah yang mengawasi iklim dan cuaca itu menyebut kabar itu tidak benar (Hoax).

Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko menjelaskan, gelombang panas yang terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadi gelombang panas.

Baca Juga; Politikus PDIP: Sebaiknya Rocky Gerung Cuci Muka

Gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO) disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Kalau suhu maksimum itu terjadi dalam rentang rata-rata dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," kata Urip Haryoko, Sabtu (15/10/2021).

Baca Juga; Ada Pengecoran, Jika Anda Mau ke Pasar Babelan Sebaiknya Cari Jalan Alternatif, Coba Jalur Ini

Gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari. Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

Lantas Apa Penyebab Suhu Panas di Indonesia?

Urip menjelaskan suhu panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena ada gerak semu matahari. Itu merupakan siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahun.

Baca Juga; Pengosongan Secara Paksa Studio Zoom 8 di Sentul, Kuasa Hukum HY Sebut ini Tindakan Kesewenang-wenangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dudun

Sumber: CNBC Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

BMKG Resmi Tutup Rangkaian Pelatihan Dasar CPNS

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:21 WIB

Warga Babelan Terima Bansos Beras dan Minyak Goreng

Sabtu, 29 November 2025 | 12:45 WIB
X