SATUARAH.CO - Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Aptika Kominfo) menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator, Jumat (29/7).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Muhammad Farhan, Wasekjen DPP GP NasDem Ahmad Kaelani, serta Sekretaris PW GP Ansor DKI Jakarta sekaligus pegiat media sosial Sulton Mu'minah.
Kegiatan dengan tema “Menjadi Milenial Yang Kreatif dan Inovatif di Era Kompetitif” ini, dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung lewat YouTube.
Acara dipandu oleh MC Aida Nuraida, moderator Dedi Purnama dan dibuka dengan sambutan Direktur Jenderal (Dirjen) Aptika Kominfo RI, Samuel A. Pangerapan.
Baca Juga: Kunker ke PG Rajawali II Subang, Mentan Dorong Swasembada Gula Konsumsi Nasional 2024
Samuel menyampaikan, pesatnya teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19, telah mendorong masyarakat untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktivitas di ruang digital.
"Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital," kata Samuel.
"Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying dan konten-konten negatif lainnya," ujarnya.
Kementerian Kominfo, kata dia mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator di bidang digital di Indonesia.
Baca Juga: Soal Integrasi NIK ke NPWP, Begini Penjelasan Kepala Disdukcapil Kab Bekasi
Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut, terkait pengembangan SDM digital, Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siber Kreasi serta mitra dan jejaringnya, hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis empat pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital," ungkap Samuel.
Hingga tahun 2021, program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kota, pada 34 provinsi di seluruh Indonesia.
"Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar, oleh karena itu, kami tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan digital ini," ungkap Samuel.