“Yang ada saling bertengkar, menjelek-jelekkan, tidak peduli rakyat susah,” tuturnya.
Pedagang mainan anak ini mengaku sudah dua kali mengikuti pemilu. Berdasarkan pengalamannya, dia sama sekali tidak merasakan pemilu dengan cepat mengubah keadaan.
Pemilu, tambah Ghoji, justru melahirkan luka mendalam karena cenderung membelah masyarakat ke dalam kubu tertentu.
“Apa cerita nanti nasib kami, bukannya dibantu malah diadu domba,” pungkasnya dengan nada agak kesal. √