SATUARAH.CO - Ratusan hektar sawah petani di wilayah Utara Kabupaten Bekasi tepatnya di Kampung Pulo Gelatik, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya diserang hama ulat penggerek batang yaitu jenis hama Ulat Kupu kupu yang membuat padi menjadi gabug (tidak berisi) dan terancam gagal panen.
Salah seorang petani Herman mengatakan, awalnya pertumbuhan tanaman padinya yang baru berusia 30 hari setelah tandur, kemudian pada usia itu datang induk Kupu-kupu yang bertransmigrasi dari wilayah yang sudah panen raya.
Dari situlah, lanjut dia, Kupu-kupu bertelur di tanaman padinya dan saat ini telur Kupu-kupu tersebut mulai menetas menjadi ulat kemudian menggerek batang padi yang sedang bertunas buah.
"Akibat telur kupu-kupu itu menetas dan ulatnya masuk ke dalam dan memakan batang, sehingga padi keluarnya gabug tidak ada isinya,” ungkap Herman kepada satuarah.co, Rabu (24/11/21).
Baca Juga: Minta Pendampingan KPK, Proses Open Bidding di Pemkab Cirebon Bakal Diawasi
Ditambahkankannya, upaya para petani sudah sangat maksimal untuk mengatasi serangan penggerek batang jenis ulat Kupu-kupu tersebut, para petani berusaha melakukan penyemprotan racun pestisida hingga dua kali dalam satu pekan.
Namun, sambungnya, karena serangannya sangat parah, banyak tanaman padi tidak terselamatkan.
Baca Juga: Mediasi Temui Jalan Buntu, Warga Kampung Jatibaru Tetap Tolak THM di Ruko Niaga Kalimas 2
"Kalau untuk upaya pari petani di sini hampir seminggu dua kali melakukan penyemprotan, tapi kan telur Kupu-kupu itu dilapisi lapisan yang kuat, sehingga tidak berpengaruh meski pun terus terkena racun, " bebernya.
Para petani berharap Pemerintah Kabupaten (Pmkab) Bekasi melalui Dinas Pertanian hadir dalam permasalahan petani saat ini. Sebab katanya, para petani sudah sangat kesulitan dalam menanggulangi hama penggerek batang tersebut.
Baca Juga: Pembinaan Linmas Inti Tingkat Kecamatan, Sekcam Babelan Harapkan Ini
"Kami berharap Pemkab Bekasi hadir mulai dari melakukan penyuluhan tentang hama dan adanya bantuan obat-obatan untuk tanaman padi,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Sukaindah, Endang mengatakan, pihaknya akan melaporkan permasalahan itu kepada Dinas Pertanian dengan harapan bisa mendapatkan solusi bagi para petani terhadap serangan hama penggerek batang tersebut.
"Kami akan segara laporkan ke Dinas terkait supaya para petani kita ini diperhatikan," ujatrnya.