SATUARAH.CO - Selain sebagai organisasi kontrol sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lodaya Kabupaten Karawang ikut mengawal seni dan budaya dengan menggelar Festival Pasanggiri Bedok Lubuk, di hotel Swissbell.
Ketua LSM Lodaya Kabupaten Karawang, Nace Permana mengatakan, lembaga di bawah kepemimpinannya lebih fokus untuk mengembangkan seni dan budaya kedaerahan dengan lebih menonjolkan kearifan lokal.
Baca Juga: Mengalir, Dukungan Kemendagri dan Pemprov Jabar Lantik Akhmad Marjuki
"Kami menggelar Festival Pasanggiri Bedog Lubuk, dan bahkan hari ini adalah finalnya," ujar Nace di Hotel Swissbell, Sabtu (25/9/21).
Dikatakannya, Festival Pasanggiri dimulai 5 September 2021, dan telah menjaring 67 group dari ratusan grup yang mendaftar se Jawa Barat. Dari 67 group bertanding secara virtual dan akhirnya sampai di final sebanyak 20 group.
Baca Juga: Dianggap Hina Profesi Wartawan, Pemilik Akun FB Momo Dhio Alief Dilapor ke Polres Karawang
"Perwakilan dari Kabupaten Karawang yang lolos ke final ada tiga group. Dalam festival pasanggiri ini, dibagi menjadi dua kategori anak dan kategori dewasa. Sedangkan hadiah yang disediakan masing-masing kategori sebesar Rp. 7 juta," ungkapnya.
Selain itu jelas Nace, peserta festival pasanggiri harus mengiringi lagu Bedog Lubuk yang merupakan lagu karya dari LSM Lodaya dan akan dibuat hak patennya. Ke depannya akan dijadikan lagu sakral untuk digelar dan ditampilkan pada saat ulang tahun Kabupaten Karawang.
"Dalam festival ini, jaipongan dijadikan sebagai temanya, karena seni jaipong kita berkewajiban untuk menjaga dan melestarikannya," jelasnya.
Nace berharap untuk ke depanya kaum milenial dapat mengenal Bedog Lubuk melalui seni tari Jaipong.
“Kami berharap seni tari Jaipong diminati kaum milenial, dengan tema Bedog Lubuk kita bisa edukasi dengan mudah kaum milenial tentang sejarah Bedog Lubuk, sebab konsep tarian filosofi Bedok Lubuk bisa dicerna masyarakat umum," pungkasnya.✓