Dari Senjata ke Politik
Ketika masa perang usai, perjuangan Haji Djole bertransformasi. Ia tak lagi mengangkat senjata, melainkan masuk ke dunia politik.
Saat Abdul Haris Nasution membentuk Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) pada 20 Mei 1954, Bekasi pun ikut mendirikan cabang.
Di dalam kepengurusan, tercatat nama Haji Djole Sulaeman, berdampingan dengan tokoh berpengaruh lain seperti HM Husein Kamaly, M. Nausan, dan Lukas Kustaryo.
Dari medan pertempuran ke gelanggang politik, ia tetap berdiri di garda depan demi masyarakatnya.
Pahlawan Bekasi yang Terlupakan
Kini, nama Haji Djole mungkin tidak banyak disebut di buku pelajaran sekolah. Namun kisahnya hidup dalam catatan sejarah dan ingatan masyarakat Bekasi.
Ia adalah simbol bahwa pejuang sejati tidak lahir dari gelar, melainkan dari keberanian melawan penindasan.
Bagi Belanda, Haji Djole hanyalah “teroris.”
Tapi bagi rakyat Bekasi, ia tetap pahlawan sejati. √