humaniora

Wadidaw!! Ini Bisa Jadi Contoh Sukses Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:34 WIB
Penanganan sampah yang dikelola RW 19 Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung

 

SATUARAH.CO - Program sampah di daerah satu ini mungkin bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaanya. Selain bisa menyehatkan lingkungan, sampah sampai hari ini masih menjadi problem pemerintah daerah akibat volume yang terus meningkat dan keterbatasan lahan TPS dan TPA.


Berbeda dengan penanganan sampah yang dikelola oleh RW 19 Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung yang terus menunjukkan keberhasilan dalam program pengelolaan sampah mandiri yang dimulai sejak 2014.

Pada sampah yang dikelola baik ini, warga aktif memilah dan mengelola sampah melalui Jasmine Integrated Farming, menjadikan lingkungan lebih bersih dan meraih penghargaan sebagai juara Program Kampung Iklim (Proklim) tingkat madya.

Salah satu pengurus Jasmine Integrated Farming, Yanti menjelaskan, setiap minggu bank sampah menerima sekitar 350 kg sampah yang sudah dipilah.

"Sebagian sampah kami sumbangkan ke pemulung, sebagian dikelola di bank sampah. Ada juga yang disedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.

Baca Juga: Paslon Nomor Urut 3 Siap Luncurkan 9 Program di Kabupaten Cirebon

Timbulan sampah dari sekitar 900 jiwa 301 KK, per hari 450 kg sampah per hari. Rata rata organik 800-1 ton per pekan. Menjelang puasa bisa naik sampai 1,5 ton.

Pemilahan sampah di RW 19 dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu organik, residu, dan limbah khusus seperti B3.

Sampah organik diproses menjadi kompos, pakan magot, serta pupuk cair mikroorganisme lokal (MOL). Dengan pendekatan ini, tidak ada sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Residu seperti popok, tisu, dan limbah berbahaya lainnya disalurkan ke Dropbox khusus.

Baca Juga: Waw!! Atlet Peparnas Peraih Medali Bakal Diguyur Bonus oleh Pemprov Jabar, Segini Nilainya...

Selain sampah organik, bank sampah juga menerima minyak jelantah yang akan dimanfaatkan lebih lanjut. Rata-rata, sampah residu yang dihasilkan dalam satu minggu setara dengan satu triseda atau satu kubik.

Menurut Ketua RW 19 Kelurahan Antapani Tengah, Dodi, upaya untuk mengedukasi warga dimulai dengan pendekatan dari rumah ke rumah, sambil membagikan ember dan menyediakan troli di setiap RT.

"Kami memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya pemilahan sampah," jelasnya.

Baca Juga: JAM Datun: Single Prosecution System dan Advocaat Generaal Sebagai Penguatan Kejaksaan dalam RPJPN 2025-2045

Halaman:

Tags

Terkini

BMKG Resmi Tutup Rangkaian Pelatihan Dasar CPNS

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:21 WIB

Warga Babelan Terima Bansos Beras dan Minyak Goreng

Sabtu, 29 November 2025 | 12:45 WIB