Minimalisir Resiko Bencana Hidrometeorologi, BMKG Bareng BNPB Intensifkan Pelaksanaan OMC

photo author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 21:23 WIB

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bareng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).


Hal ini dilakukan karena dalam beberapa hari terakhir hujan dengan intensitas ringan hingga lebat membasahi dan berdampak terhadap langsung pada kehidupan masyarakat, Kamis (10/7/25).

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto, mengatakan OMC kali ini dilakukan selama 24 jam nonstop sejak 7 Juli 2025 langsung dari Pos Komando Operasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Kegiatan OMC ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam membangun kapasitas nasional modifikasi cuaca, melalui sinergi lintas lembaga serta pelibatan sektor swasta.

Baca Juga: Dua Pelaku Sudah Ditangkap, Polda Metro Jaya Buru DPO Penipuan Data COD Ninja Xpress

"Operasi ini bukan hanya bertujuan mencegah bencana, tetapi juga menekan eskalasi dampaknya dan mempercepat proses penanganan di lapangan. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan,” kata Seto, saat keterangan, Jumat (11/7/25).

Hingga 10 Juli 2025, telah dilakukan 18 sorti penerbangan oleh dua operator, yaitu PT Alkonost dan PT Makson.

Operasi tersebut berhasil menyemai 12,4 ton Natrium Klorida (NaCl) dan 3,6 ton Kalsium Oksida (CaO) ke dalam sistem awan yang berpotensi memicu hujan ekstrem.

Adapun pelaksanaan operasi sempat terkendala oleh cuaca buruk di sekitar bandara pada hari pertama, namun dapat segera diatasi melalui penambahan armada pesawat oleh BNPB. Sejak tanggal 8 Juli, operasi berjalan optimal dan mulai menunjukkan penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah target, khususnya Jabodetabek.

"Modifikasi cuaca adalah upaya ilmiah berbasis data untuk meredam dampak cuaca ekstrem. Ini bukan lagi kegiatan eksperimental, tetapi bagian dari strategi nasional mitigasi bencana,” ujarnya.

Di sisi lain, pelaksanaan OMC dilakukan berdasarkan pemodelan cuaca numerik dan prediksi atmosfer real-time yang diperbarui secara berkala oleh BMKG.

Evaluasi harian dilakukan untuk menentukan efektivitas operasi, serta untuk memberikan masukan teknis kepada BNPB dalam merumuskan kebutuhan lanjutan.

Baca Juga: 250 Paket Nasi Pokja Wartawan Babelan Utara Bantu Ringankan Beban Warga Terdampak Pembongkaran Bangli di Pulotimaha

BMKG menekankan pentingnya pemahaman karakteristik wilayah dalam mengantisipasi dampak hujan. Di daerah dengan sistem drainase dan resapan baik, hujan dengan intensitas tinggi dapat tertangani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

BMKG Resmi Tutup Rangkaian Pelatihan Dasar CPNS

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:21 WIB

Warga Babelan Terima Bansos Beras dan Minyak Goreng

Sabtu, 29 November 2025 | 12:45 WIB
X