Kondisi debit air bisa penuh akibat musim hujan dan juga acap kali terjadi air asin pasang dari CBL itu sangat dikhawatirkan petani akan dampaknya.
Seperti yang telah terjadi jebolnya tanggul kali DT 8 saat itu hingga menggenangi tanaman padi milik perani sekitar kurang lebih 200 hektar sawah hingga petani menjerit lantaran menelan kerugian gegara hasil panennya mengurang.
Dikatakannya, sistem pengairan pertanian sekarang sangat diperlukan untuk mendukung petani memenuhi target swasembada beras. Sebab kebutuhan beras sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daerah dan nasional.
Baca Juga: May Day, KMHDI Desak Pemerintah Tinjau Omnibuslaw Ciptaker dan Permendag 8 Tahun 2024
.
"Itu harus ada pintu air aktif agar bisa dilakukan pengaturan buka tutup untuk lahan pertanian tidak kekurangan air dan tergenang," kata Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi HM, Jumat (2/5/25).
Hal yang sama dikatakan H Asmawi Kepala Desa Muara Bakti. Menurut Asmawi, pengaturan melalui pintu saluran air juga penting bagi masyarakat sekitar sebagai upaya pencegahan banjir.
Sebab debit air saluran kali DT 8 itu rawan meluap dan menggenangi perkampungan penduduk di dua wilayah desa tersebut.
"Yang digenangi air kemarin itu kampung Pasarmas dan Kampung Pendayakan wilayah Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan lantaran tidak berfungsinya," ungkapnya. √