bisnis

Produk Dalam Negeri Numpuk di Gudang, Kenapa Indonesia Masih Impor Alkes?

Minggu, 12 Desember 2021 | 22:39 WIB
Demo ribuan karyawan PT Taishan Alkes. (telusur.co.id)

SATUARAH.CO Pemerintah harus memprioritaskan penggunaan alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri untuk penanggulangan Covid-19. Selain itu, pemerintah juga harus membatasi penggunaan alkes impor agar industri alkes dalam negeri tidak terganggu.

Demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR Mulyanto, menanggapi aksi demonstrasi ribuan karyawan PT Taishan Alkes Indonesia, pekan kemarin.

"Sambil menanggulangi Covid-19, pemerintah diharapkan dapat mendorong industri terkait tumbuh menggerakan roda perekonomian nasional. Agar anggaran negara bisa lebih efisien dan berdampak luas," kata Mulyanto dalam keterangannya, Minggu (12/12/2021).

Diketahui, karyawan PT Taishan Alkes Indonesia minta Pemerintah menyetop impor alkes dari luar negeri. Karena merugikan produsen alkes dalam negeri.

BACA JUGA; Kikis Fitnah Pesantren Sarang Radikal, Habib Syakur: Kebijakan KSAD-Kapolri Rekrut Santri Sangat Tepat

Pihak PT Taishan Alkes Indonesia menginformasikan, saat ini tersedia 30 juta unit alat swab antigen menumpuk di gudangnya yang tidak terserap pasar.

Sebab, pemerintah tidak membatasi kuota impor alkes. Padahal, PT Taishan Alkes Indonesia merupakan produsen alkes dengan kandungan lokal tinggi.

Mulyanto mensinyalir, sudah puluh triliun devisa dari Indonesia terkuras untuk membeli produk impor swab antigen. Sementara produk domestik hasil karya anak bangsa dianggurkan tidak terjual.

"Ini kan sebuah paradoks yang kasat mata. Pemerintah harus dapat menjelaskan kepada publik kenapa hal yang janggal kontradiktif seperti ini dapat terjadi," ujarnya, dilansir satuarah.co dari telusur.co.id.

BACA JUGA; Gegeran Muktamar, KH As'ad Said Ali Siap Maju Redamkan Konflik

Dia khawatir kondisi ini akan menimpa produk Vaksin Merah Putih, karya inovasi anak bangsa, yang segera diluncurkan. Ketika produk massal Vaksin Merah Putih dilempar ke masyarakat pada awal tahun depan, ternyata pasarnya sudah jenuh dengan vaksin impor.

Karena itu, Mulyanto minta Presiden Jokowi harus menyetop permainan mafia impor. Pemerintah jangan sampai kalah dan disandera mereka. "Indonesia adalah negara berdaulat, masak kita didikte oleh produk impor," tukasnya.

Seharusnya, logika dasar akal sehat ekonomi Indonesia adalah pemihakan kepada produk dalam negeri dan menjaga, agar pasar domestik kita tetap kondusif.

Dengan demikian, diharapkan daya saing industri nasional kita dapat tumbuh serta menghasilkan efek ganda yang meluas dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Halaman:

Terkini