Adapun tantangannya saat ini, kata Adil, regulasi dan kebjiakan terutama berkaitan dengan kendaraan over dimension dan overload (ODOL), pembatasan angkutan barang saat Hari Raya dan Nataru.
Kendala lainnya adalah, keterlambatan adaptasi tehnologi dan kurangnya infrastruktur digital, ketidakpastian geopolitik serta yang berkaitan dengan kompetensi sumber daya manusia atau SDM.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga Oktober 2025 sebesar 5,05%.
Adapun pertumbuhan sektor logistik tahun 2025 di proyeksi postif dengan pertumbuhan 12,53% untuk subsektor transportasi dan pergudangan.
"Pertumbuhan itu juga didorong oleh pembangunan infrastruktur, digitalisasi dan pesatnya pertumbuhan e-commerce," ungkap Adil Karim. √