SATUARAH.CO - Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Capt Heru Susanto membuka secara langsung kegiatan diskusi bertema 'Peluang dan Tantangan Bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok 2026' yang dilaksanakan oleh Indonesia Port Editor Club (IPEC).
Executive General Manager (EGM) Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Yandri Trisaputera, Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Juswandi Kristanto, dan Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Adil Karim.
Sementara itu, Ketua Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) Aris Hartoyo, Ketua DPW APBMI DKI Jakarta, Suwondo, Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jaya Andi Pattonangi, Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DKI Jakarta Dharmawan Witanto, kepada wartawan Senin (7/12).
Juga dihadiri perwakilan dari manajemen terminal petikemas di pelabuhan Tanjung Priok dan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Group.
Kepala KSOP Tanjung Priok, Capt Heru Susanto dalam sambutannya mengatakan ada tiga rencana prioritas dalam waktu dekat yang saat ini disiapkan KSOP Tanjung Priok yakni; Bisnis Contnuity Management System (BCMS), Kerjasama dengan Kantor Imigrasi terkait Penerbitan Buku Pelaut, dan Satu Komando terkait Penanganan Tumpahan Minyak (Oil Boom).
Baca Juga: Puluhan Atlet Kabupaten Bekasi Perkuat Tim Indonesia di SEA Games Thailand 2025
"BCMS itu juga berkaitan dengan penanganan cyber security di pelabuhan," ungkap KSOP Tanjung Priok.
Capt Heru juga mengatakan bahwa dinamika bisnis dan kegiatan di pelabuhan bergerak cepat termasuk dari sisi regulasi.
"Apalagi Pelabuhan Tanjung Priok sedang alami transformasi besar dalam menciptakan daya saing di pelabuhan Priok sebagai pelabuhan internasional," ungkap Heru.
EGM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Yandri Trisaputera mengatakan, saat ini pelabuhan Tanjung Priok menjadi tujuan utama dari kapal-kapal dalam maupun luar negeri, dengan mengandle 65% kargo ekspor impor ataupun domestik. "Jadi jangan sampai pelabuhan terganggu karema bisa merubah peta bisnis yang ada pelabuhan," imbuh Yandri.
Ketua INSA Jaya, Andi Pattonangi mengatakan diperlukan modernisasi, kolaborasi dan strategis yang tepat, Tanjung Priok dapat menjadi lokomotif pertumbuhan logistik dan pelayaran Indonesia menuju 2026 sehingga peluang bisnis yang terintegrasi tetap tumbuh dengan baik.
Ketua ALFI DKI Jakarta Adil Karim mengatakan, peluang aktivitas logistik tahun 2026 masih cerah , lantatan aktivitas transportasi dan pergudangan akan menjadi penopang potensi pertumbuhan ekonomi 2026 yang didorong kebutuhan e-commerce dan rantai pasok.
"Di sisi lain, isu lingkungan juga kini menjadi relevan, dan peluang bisnis muncul dengan layanan logistik yang ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan listrik untuk pengiriman last-mile, optimasi rute untuk mengurangi emisi," kata Adil.
Baca Juga: Tanpa Bebankan APBD, Sekda Kota Bekasi: Wali Kota Kantongi Izin Terbang ke Tiongkok