SATUARAH.CO - Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi, rupanya masih ada gedung sekolah yang kondisinya cukup memprihatinkan.
Seperti di SDN Sukamekar 03 Kecamatan Sukawangi. Satu unit gedung tersebut yang terdiri dari empat ruang kelas belajar (RKB) termasuk kantor kepala sekolah mengalami rusak berat, bahkan nyaris ambruk.
Kondisi tersebut mengancam kenyamanan dan keamanan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa. Patut disayangkan, meski bangunan sekolah rusak berat masih dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: Ngeri!! Bangunan SDN Sukamekar 03 Nyaris Ambruk, Kapan Nih Direhab?
Kepala SDN Sukamekar 03, Enok Sadiah melalui Rohati, salah satu guru di sekolah itu menjelaskan, kerusakan tersebut dialami sudah sejak lama.
Menurut Rohati, selain atap internit dan kaso juga reng kayu dari atas gedung itu sudah berjatuhan, lantaran dari dibangunnya gedung tersebut pada 2006 lalu hingga saat ini belum ada perbaikan, hingga rapuh akibat termakan usia.
"Terlihat beberapa kayu penyangga itu patah, sehingga membuat sejumlah plafon dan genteng serta internit berjatuhan di ruang kelas 1, 2 dan 3 dan juga ruang kantor. Saat hujan, langsung bocor membasahi kursi, meja dan lantai di dalam kelas," ujarnya.
Baca Juga: Dokumen Lengkap, Badan Kesbangpol Survei Keberadaan SMSI Kota Bekasi
Dia menceritakan, kerusakan bangunan kelas ini terjadi lebih dari satu tahun yang lalu. Berawal dari kerusakan kerangka kayu penyangga atap (reng-kaso) karena rapuh.
Tak hanya itu, kondisinya juga diperparah dengan beberapa kayu lainnya ada yang digerogoti rayap. Akibanya. Kayu penyangga itu, kata Rohati, tidak kuat menahan beban atap internit yang terlihat doyong hingga jebol berjatuhan.
Dikatakan Rohati, kondisi kerusakan bangunan yang parah terjadi di kelas 1, 2 dan 3 serta kantor. Dampaknya saat hujan turun langsung bocor, tambah Rohati, air berserakan membasahi ruang kelas.
Baca Juga: Wartawan metrodua.com di Tapanuli Tengah Dibacok dari Belakang, Ini Kronologisnya
"Yang paling ngeri, saat ada angin kencang. Bukan hanya siswa saja, guru pun ikut keluar dari ruangan guna mencari tempat yang dianggap lebih aman," ungkapnya tampak sedih.
Demi alasan keamanan, lanjut Rohati, saat itu pihak sekolah telah mengosongkan ruang kelas. Sementara siswa direlokasi ke ruang kelas lainnya yang lebih aman.
Artikel Terkait
Diduga Ada Pelanggaran Proses Lelang, Puluhan Massa LSM Pendekar Geruduk Disparpora Subang
CMA CGM Group Umumkan Depot Peti Kemas Terbarunya di Cakung
Swadaya Murni Warga Lokal, Panitia Pembangunan Masjid Al Huda Kebalen Bakal Pasang Kubah
Benny Susetyo: Pancasila, Ideologi Etis Kunci Majukan Kehidupan Berbangsa
Wartawan metrodua.com di Tapanuli Tengah Dibacok dari Belakang, Ini Kronologisnya