"Tadinya kan target 5.300 desa dalam lima tahun. Sekarang tahun ketiga sudah dicapai 4.700, berarti melebihi target," kata Emil.
Baca Juga: Satu Tahun Menjabat, PP GMKI Sebut Listyo Sigit Kapolri yang Humanis dan Pancasilais
Hal mengharukan lainnya, kata dia, ada beberapa penghapal Al-Qur'an yang memiliki keterbatasan antara lain lulusan yang tunanetra, juga ada yang didorong kursi roda karena tak mampu berjalan.
"Ada lulusan yang tunanetra dan yang tidak bisa jalan, tapi mereka sangat bersemangat dengan program ini," katanya.
Kepada para wisudawan, Emil berharap dari ilmu yang diterima selama Program Sadesha dapat bermanfaat bagi warga sekitar, sehingga nantinya masyarakat Jabar lebih takwa dengan keislaman.
Baca Juga: Bebas dari Rutan Bareskrim Polri, Yahya Waloni Menyesal
"Memahami Alquran itu ada lima urutan, yaitu mengetahui, membaca, menghapal, mengamalkan, kemudian mensyiarkan. Jadi harapannya jangan sekadar hafal saja. Setelah menghapal supaya diamalkan, setelah diamalkan kemudian mensyiarkan. Ada yang ikut program berencana memiliki pesantren itu masuk level lima," katanya. √
Artikel Terkait
Soal Narasi Masjid Terpapar Paham Radikal: KH Imam Mulyana Minta Umat Islam Jangan Terpengaruh
Dilantik jadi Sekda Kab Bekasi, Ini yang Bakal Dilakukan Alumni Boedoet 89
Pimpinan Cabang GP Ansor Jaksel Resmikan Website
SMSI Berduka, Mantan Ketua Umum PWI Pusat Margiono Meninggal Dunia
Ini Titik Sensitif Tersembunyi Wanita: Bila Disentuh Bikin Lemas Tak Berdaya, Benar Gak Nih Moms?