SATUARAH.CO – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon sejauh ini dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.
Namun, Fadli Zon belum pernah terdengar melontarkan kritik kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Fadli Zon berujar, tidak ada kritikan kepada Prabowo Subianto sebab selama ini kebijakan Menteri Pertahanan berjalan bagus.
BACA JUGA; Batasi Ruang Gerak Parpol, PKB Ingin Ambang Batas Pencalonan Presiden Diturunkan
“Persoalannya sejauh ini langkah-langkah Kementerian Pertahanan bagus,” kata Fadli dalam tayangan YouTube di akun Refly Harun, dikutip Sabtu (6/11/2021).
Menurut Fadli Zon, kebijakan yang dibuat Prabowo Subianto sejauh ini cukup membantu negara. Sehingga tidak ada kritikan kepada Prabowo.
“Bahkan bisa mengoreksi deal-deal pembelian-pembelian mungkin apa alutsista yang kurang tepat dan sebagainya itu kan bagus dong,” kata Fadli.
BACA JUGA; Karier Jenderal Andika Mirip SBY, Dahlan Iskan Sebut Bisa Jadi Presiden
Namun Fadli menegaskan bahwa akan mengkritik Menteri Pertahanan apabila ada kebijakan yang tidak sesuai.
“Oh iya dong. (Kritik) Itu bagian dari tugas legislatif. DPR itu harusnya mengawasi dan menjadi overside atau watchdog bahkan dari eksekutif,” ujar Fadli.
Menanggapi itu, politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah menulis sindiran terhadap Fadli Zon melalui Twitternya. Fahri Hamzah menyarankan Prabowo agar tarik Fadli Zon masuk dalam kabinet.
BACA JUGA; Presiden Jokowi Telah Membuka Mata Dunia
“Kira-kir begini: Bagi fadli: lebih besar resiko kritik prabowo dari pada Jokowi. Bagi Prabowo: Lebih baik Fadli kritik prabowo daripada Jokowi. Bagi jokowi: lebih baik Fadli kritik Prabowo daripada sebaliknya. Bagi kita: lebih baik prabowo suruh fadli masuk kabinet jokowi,” sindir Fahri Hamzah, seperti dilansir satuarah.co dari fajar.co.id. √
Artikel Terkait
Studio Zoom 8 Digembok, Ustadz Deden: Ini Pendzoliman Terhadap Jamaah Majelis Al Muhayya
Masuk Enam Besar dalam Dua Kategori AMH 2021, Kabag Humas Kota Bekasi Bilang Begini
Fasyankes Wajib Pasang QR Code Pedulilindungi, Ini Penjelasan Prof Abdul Kadir