politik

Gus Nabil: NU dan PDIP Konsisten Mengawal Kesatuan dan Nasionalisme

Minggu, 13 Februari 2022 | 12:58 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengatakan, selama ini Nahdlatul Ulama (NU) dan PDI Perjuangan (PDIP) sangat harmonis dan saling melengkapi. Keduanya mencerminkan dua elemen terbesar bangsa Indonesia, yakni keislaman dan nasionalisme. (republika.co.id)

SATUARAH.CO – Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengatakan, selama ini Nahdlatul Ulama (NU) dan PDI Perjuangan (PDIP) sangat harmonis dan saling melengkapi.

Menurutnya, keduanya mencerminkan dua elemen terbesar bangsa Indonesia, yakni keislaman dan nasionalisme.

"NU jelas mewakili wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran, damai, serta berakar pada tradisi dan nilai-nilai keindonesiaan. Sementara itu, PDIP merupakan partai yang menjadi rumah aspirasi bagi kelompok nasionalis. Secara simbolis, hijau (NU) dan merah (PDIP) ini mewakili Indonesia," kata Gus Nabil, sapaan akrab Muchamad Nabil Haroen, dilansir dari republika.co.id, Ahad (13/2/2022).

Baca Juga: Menhan Prancis Beri Prabowo Cenderamata Cangkir Perak

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini juga mengatakan, NU dan PDIP senantiasa konsisten bekerja sama mengawal kesatuan dan nasionalisme di Indonesia.

Keduanya, kata Gus Nabil, konsisten mengusung nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan semangat membela tanah air, apa pun konsekuensi politik dan sosialnya.

"Sejak awal, NU dan PDIP berkomitmen menjaga agar bangsa Indonesia terus kuat dan terjaga dari gempuran kekuatan apa pun yang ingin merusak perdamaian dan kesatuan," tambahnya.

Baca Juga: Anggota DPR: Pencairan JHT Dibutuhkan Pekerja Korban PHK dan Pengunduran Diri

Karena peran-peran besar dan harmonisasi antara NU dan PDIP, Gus Nabil pun merasa bersyukur dapat menjadi bagian dari kedua belah pihak tersebut.

"Sebagai santri, kader NU, dan Ketua Umum Pagar Nusa NU yang selama ini berkhidmat secara politik di PDIP, saya sungguh bersyukur menjadi bagian dari keduanya. Saya ingat betul, sejak ditugaskan kiai untuk ikut mewarnai PDIP berkhidmat kepada Indonesia," ujarnya.

Untuk saat ini, Gus Nabil pun memandang kolaborasi antara NU dan PDIP menjadi semakin relevan, terutama di tengah berbagai kontestasi ideologi dan politik yang ingin merongrong NKRI dari berbagai sisi.Ia juga memandang kedua pihak tersebut dapat saling melengkapi untuk menguatkan Indonesia menuju Presidensi G20.

Baca Juga: Insiden Wadas Terjadi Bukan 7-8 Februari, YLBHI: Dilakukan Sejak Beberapa Waktu Sebelumnya

Menurut Gus Nabil, hal itu dapat dilakukan karena NU memiliki ribuan kader yang tersebar di 35 negara dan PDIP sebagai kekuatan politik terbesar di Tanah Air sekaligus tulang punggung pemerintahan berperan mengonsolidasi kekuatan diaspora Indonesia beserta jaringan internasional untuk menguatkan posisi Indonesia di mata dunia.

"Ini sangat tepat momentumnya di tengah amanah Indonesia dalam Presidensi G20 pada tahun 2022," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini