SATUARAH.CO – Survei nasional Center for Indonesian Reform (CIR) bekerja sama dengan Datasight Indonesia menunjukan komposisi latar belakang ideologi politik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sangat berpengaruh.
Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkat keterpilihan (elektabilitas) calon presiden tertentu bila dipasangkan dengan calon wakil presiden dari berbagai latar belakang ideologi.
Berdasarkan hasil survei kepada 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden masih lebih tinggi dibandingkan dengan elektabilitas tokoh lain seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono dan Puan Maharani.
Namun, elektabilitas Prabowo Subianto berubah begitu disandingkan dengan tokoh lain dari beberapa latar belakang ideologi.
Baca Juga: Persiapan MotoGP Mandalika 2022 Terus Dimatangkan, Hadi Harapkan Gelaran Berjalan Lancar
“CIR dan Datasight Indonesia coba menanyakan kepada responden nama-nama tokoh yang layak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden,” kata Direktur Datasight Indonesia, Radhiatmoko, dalam paparan hasil survei nasional tentang Simulasi Keterpilihan Pasangan Capres dan Cawapres 2024, Kamis (13/1/2022).
Selanjutnya, kata dia, dari nama-nama tersebut dibuat beberapa simulasi pasangan calon berdasarkan ideologi dan latar belakang dukungan sosial politik masing-masing tokoh.
“Hasil surveinya ternyata menunjukan perubahan elektabilitas yang beragam," katanya, dilansir satuarah.co dari telusur.co.id.
Artinya, lanjut Radhiatmoko, partai ataupun tokoh yang ingin maju sebagai calon presiden dalam kontestasi pilpres 2024 harus memperhatikan betul latar belakang ideologi politik calon pasangannya. Karena jika salah memilih maka elektabilitasnya bisa terjun bebas.
Baca Juga: Ketua DPR Dorong Pemda Percepat Vaksin Booster
Berdasarkan hasil survei CIR dan Datasight Indonesia pada 6-9 Januari 2022, diketahui dukungan responden kepada para tokoh untuk menjadi calon presiden sebesar; Prabowo (21,8 persen), Ganjar Pranowo (21,5 persen), Anies Baswedan (17,7 persen), Sandiaga Uno (7,2 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Puan Maharani (2,4 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,4 persen), Eric Thohir (1,7 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen) dan Salim Segaf Al-Jufri (0,1 persen).
Sedangkan dukungan respoden bagi para tokoh untuk maju sebagai calon wakil presiden sebesar: Sandiaga Uno (19,2 persen), Anies Baswedan (16,1 persen), Ridwan Kamil (9,1 persen), Ganjar Pranowo (7,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (5,8 persen), Eric Thohir (5,3 persen), Puan Maharani (4,1 persen), Salim Segaf Al-Jufri (1,7 persen), Airlangga Hartarto (1,6 persen).
Dari hasil survei tersebut, CIR dan Datasight Indonesia dapat membuat beberapa simulasi pasangan capres dan cawapres dengan beberapa asumsi. Pertama, bila pilpres diikuti 3 pasangan calon yang terdiri dari pasangan nasionalis, pasangan relijius dan pasangan nasionalis relijius.
"Selanjutnya, pasangan tersebut kami simulasikan lagi dengan memasukan beberapa nama tokoh berdasarkan kategori tersebut. Sehingga diketahui berapa jumlah rata-rata dukungan para calon presiden bila dipasangan dengan calon lain dengan berbagai latar belakang," paparnya.