politik

Pertarungan Tak Sehat Jelang Muktamar, Abdul Hamid Rahayaan Imbau Pengurus NU Lakukan Ini

Senin, 25 Oktober 2021 | 20:50 WIB
Tokoh Muda NU Indonesia Timur, Abdul Hamid Rahayaan (SATUARAH.CO/MUFRENI)

SATUARAH.CO - Tokoh muda NU Indonesia Timur Abdul Hamid Rahayaan mengimbau kepada seluruh pengurus NU di tingkatan Wilayah maupun Cabang se Indonesia untuk tidak ikut larut dalam intrik politik pemilihan Ketua Umum PBNU menjelang Muktamar NU di Lampung nanti.

“Jadi, saya mengimbau kepada seluruh pengurus NU untuk tidak ikut-ikutan arus dan apalagi terprovokasi satu kelompok yang membuat panas suasana jelang Muktamar NU di Lampung nanti,” kata Abdul, Senin (25'10/21), kepada awak media di Jakarta.

Diketahui, bahwa Munas dan Konbes NU kemarin telah memutuskan Muktamar NU ke 34 akan digelar di Provinsi Lampung pada 23-25 Desember 2021. Atas keputusan itu, saat ini telah muncul beberapa tokoh NU yang akan maju menjadi calon Ketua Umum PBNU. Akibat pencalonan itulah suasana menjelang Muktamar NU menjadi panas dan riuh.  

BACA JUGA: Bersama Kita Menang, Partai Golkar Kab Bekasi Menurut H. Yaman Harus Begini

Lebih lanjut, kata Abdul Hamid, jika pengurus NU arus bawah ikutan terpengaruh dan terbawa arus, maka akan memperkeruh suasana Muktamar NU.

"Untuk itulah, pengurus NU harus tetap solid dan tenang menghadapi semua tahapan menjelang Muktamar NU ini," tandas penesehat pribadi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Menurut Abdul Hamid Rahayaan, NU harus diselamatkan dari kepentingan individu, jika KH Said maupun Gus Yahya membawa madorot untuk NU  akibat perpecahan yang tajam, maka sebaiknya para ulama dalam lingkup NU serta pimpinan wilayah dan cabang seluruh Indonesia harus mencari solusi untuk melahirkan figur alternatif yang dapat mempersatukan seluruhnya. 

BACA JUGA: Kabar Baik untuk Pekerja, Upah Minimum 2022 Bakal Naik, Ini Rinciannya

Ia melihat dua kubu yang lagi bersaing telah disusupi oleh kepentingan politik yang pada ahirnya NU akan dikendalikan oleh mereka dan sangat tidak menguntungkan NU dan warga NU itu sendiri jelang Muktamar NU. Menurutnya, pertarungan antar kandidat yang akan maju pada Muktamar NU sudah tidak sehat. Sudah tidak lagi mempedulikan amanat para pendiri NU untuk menjaga NU.

“Nah, kalau para kandidat calon ketua umum bertarung sudah tidak sehat, berarti secara otomatis sudah merusak NU, sudah merusak martabat dan amanat para pendiri NU,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Abdul Hamid Rahayaan, dari pantauannya selama ini akan menunjukan terjadi perpecahan yang cukup tajam antara dua kubu yang lagi bersaing dan hal ini sangat merugikan NU," tandas Abdul.

BACA JUGA: Apakah Kita Perlu Vaksin Dosis 3, Ini Penjelasannya

Untuk itu, solusinya adalah dicarikan figur alternatif yang dapat mempersatukan kembali seluru keluarga besar Nahdiyin, hal tersebut hanya dapat di lakukan oleh para kyai dan pimpinan wilayah dan pImpinan cabang NU seluruh Indonesia.

Abdul mengingatkan karena sebagai orang NU dan sebagai orang yang pernah dekat dengan Gus Dur selaku cucu pendiri NU tidak mau melihat terjadinya kehancuran dalam NU akibat ambisi orang per-orang.

Halaman:

Tags

Terkini