SATUARAH - Para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bulaksana Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan menggeruduk kios warung kopi (warkop) yang berlokasi di lingkungan RT 02/01Desa Kedung Pengawas.
Kedatangan mereka untuk membongkar saluran air skunder yang mampet akibat tertutup rapat di dalam bangunan warkop tersebut.
Bangunan tersebut berdiri di atas tanah skunder, sehingga menutup rapat saluran air yang berada di tengah bangunan hingga rata tertutup lantai di dalam warung itu.
Saluran air skunder itu merupakan pecahan dari kali utama yakni dari dam (pintu air) Kali Kopeng Irigasi DT8 untuk pembagian air ke pesawahan Bulaksana Desa Kedung Jaya.
"Akibat tertutup rapat, berdampak pada lahan pesawahan yang sudah ditanami pohon padi itu tidak mendapatkan pasokan air," kata Sain anggota Gapoktan Bulaksana.
"Kita berharap kepada Pemerintah untuk segera melakukan perbaikan saluran air dari irigasi ke skunder sawah, karena kondisinya saat ini sudah tidak layak lagi. Hal itu diakibatkan adanya bangunan liar di sekitar saluran, sehingga saluran irigasi tersebut rusak parah," tandasnya.
Hal itu dibenarkan oleh Wahyu Utomo,
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.