SATUARAH.CO - Untuk mengantisipasi banjir, Kepala Dusun (Kadus) II Desa Kedung Pengawas mengajak warganya bersama Ketua RT dan Ketua RW melakukan bebersih sampah yang nyaris menutup hamparan kali DT 8 yang berada di lingkungan RT 011/04 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Kondisi saluran ke hilir Kali Kopeng saat ini mengalami penyempitan dan pendangkalan yang mengakibatkan sampah mudah menyangkut di atas endapan lumpur, lantaran Kali tersebut tidak bisa menampung debit air tinggi akibatnya aliran air itu jadi tersumbat.
Hal itu diperparah dengan adanya jembatan penghubung yang dibuat dari bambu, membuat sampah jadi tersangkut. Dampaknya selain air meluap juga aroma sampah yang menyengat lingkungan sekitar.
"Iya, Kali DT 8 ini sudah dangkal juga sempit. Di saat sampah banyak, kemudian mengendap dan menyangkut di jembatan bambu itu, lama kelamaan jadi menumpuk, dampaknya terhadap lingkungan warga sekitar. Selain airnya meluap juga bau sampah," kata Nurhasan Kadus II Desa Kedung Pengawas, Selasa (11/4/23).
Melihat kondisi Kali seperti itu , dirinya langsung mengajak warga bersama Ketua RT dan Ketua RW untuk bebersih sampah yang menjadi penyumbat aliran air.
Hal tersebut dilakukan, menurutnya karena banyaknya sampah yang membuat aliran Kali DT 8 yang berada lingkungan RT 11 RW 04 Desa Kedung Pengawas itu menjadi tersendat.
"Banyaknya sampah sepanjang 200 meter di saluran ini mungkin bukan ulah warga sini tapi kiriman dari hulu yang terbawa air hingga menyangkut di Kali ini," ujarnya.
Sampah-sampah tersebut merupakan kiriman dari daerah lain yang terbawa arus, kemudian tersangkut di Kali DT 8 yang berada di Kampung Pangkalan yang keberadaannya saat ini nyaris menutup hamparan kali.
"Jika dibiarkan sampah di Kali itu lama kelamaan semakin menumpuk dan akan menyebabkan banjir,” tandasnya.
Ia berharap setelah dilakukannya pembersihan sampah di kali ini agar jangan ada lagi yang membuang sampah di sembarang tempat. Karena jika ada hujan nanti dikhawatirkan lingkungan sekitar akan banjir.
Terjadinya penumpukan sampah di aliran Kali DT 8 Babelan yang keberadaannya saat ini sudah dangkal dan sempit, sehingga tidak bisa menampung debit air tinggi, apalagi jika ada air kiriman.
Untuk itu, Panjul (43) warga Desa Kedung Pengawas berharap kepada dinas terkait agar segera melakukan normalisasi Kali DT 8 ke hilir karena sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan, sehingga aliran air tidak lancar. √